Jakarta–Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang turut menjadi andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Karenanya, negara-negara yang memiliki potensi di sektor pariwisata terus sibuk berbenah agar menjadi destinasi yang diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Bali yang sangat populer di dunia menjadi salah satu andalan sektor pariwisata di Indonesia. Tapi, tahukah Anda bahwa Denpasar, ibukota
Provinsi Bali, Indonesia, adalah destinasi global yang paling diincar pada 2015?
Selain Bali, sejumlah kota juga menjadi incaran wisatawan dunia. Kota Lima misalnya, ternyata tahun lalu kota ini memiliki jumlah pengunjung internasional terbanyak di Amerika Selatan. Nah, kota-kota mana saja yang paling banyak di kunjungi ?
Berdasarkan survey yang dilakukan Lamudi, ada lima kota terpopuler bagi investor dan turis sepanjang 2015.
Lima, Peru
Setelah Kairo, ibukota Peru yang metropolis adalah ibukota terkering nomor dua di dunia. Daerah ini bisa dideskripsikan seperti California Selatan yang dipenuhi oleh Amerika Latina. Kota ini memiliki daya tarik tersendiri yang bisa membuat Anda serasa seperti kembali ke peradaban milenium ribuan tahun lalu. Dengan museum-museum yang mengagumkan, galeri seni abstrak dan kedai kopi yang elegan, selalu ada tempat yang menarik untuk dijelajahi. Klub malam yang ramai dan Crowded nightclubs dan kuliner nan lezat adalah keunggulan kota yang sudah 400 tahun dibangun dengan makanan berkualitas tinggi ini.
Menurut statistik, Lima memiliki jumlah pengunjung internasional terbanyak pada 2015, dengan jumlah pengunjung mencapai 4,22 juta orang. Mexico City menduduki peringkat kedua dengan jumlah pengunjung kurang dari 2,82 juta. Bloomberg Market Magazine menyatakan, Peru berada di peringkat ketujuh dalam daftar 20 negara terbaik di dunia untuk berinvestasi.
Yangon, Myanmar
McKinsey Global Institute memperkirakan potensi investasi asing yang akan menyambangi Myanmar akan mencapai US$100 miliar hingga tahun 2030. Hal ini karena negara ini didukung oleh pertumbuhan di kota terbesarnya. Sejak berakhirnya kediktatoran militer, negara-negara lain di dunia kemudian mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan negara yang baru saja menjadi negara demokrasi ini.
Myanmar memiliki lebih dari 100 kelompok etnis yang masih setia dengan budaya tradisional mereka. Di sini Anda akan menemukan laki-laki yang
mengenakan rok longyi dan wanita yang berdandan dengan make-up tradisional. Pengaruh Barat belum menembus cara hidup tradisional masyarakat Myanmar. Anda juga dapat menyusuri Sungai Ayeyarwady di atas kapal dan bersantai di pantai yang masih alami di Teluk Benggala. Pada 2015, Myanmar menerima 4,68 juta turis, atau meningkat sebesar 52% dari 2014.
Denpasar, Indonesia
Denpasar adalah ibukota Pulau Bali, Indonesia yang ramai dan berkembang dengan cepat. Pulau ini telah menerima banyak perkembangan dalam hal kesejahteraan dalam setengah abad terakhir. Bagian kota ini terlihat sangat kuat dengan hingar-bingarnya yang bisa mempercepat pertumbuhan. Menurut data Lamudi Indonesia, trafik pencarian untuk Bali meningkat sebesar 15% sepanjang 2015.
Sektor pariwisata menjadi sektor andalan di pulau ini. Berdasarkan survei World Economic Forum, Indonesia menerima nilai Index Kompetitif Travel dan Turis sebesar 4,04, peringkatnya meningkat dari peringkat 70 pada 2014 ke peringkat 50 di 2015.
Harga pemukiman di Bali, yang memiliki pemandangan laut dan sawah naik sekitar 15% pada tahun lalu. Menurut data Knight Frank, perubahan terbaru tentang hukum kepemilikan asing juga merangsang naiknya ketertarikan investor dari Tiongkok dan Singapura pada tahun mendatang.
Antananarivo, Madagaskar
Tana adalah ibukota Madagaskar, dikenal secara lokal sebagai area yang penuh dengan kenikmatan gastronomi. Meskipun restoran-restoran di sini
tidak mendapatkan Michelin stars, mereka tetap memiliki kualitas yang sebanding dengan harga terjangkau. Tempat bernaungnya segala kekuatan
Malagasi selama berabad-abad ini memiliki sejarah yang kaya untuk dipelajari dan tentu saja dapat menenggelamkan Anda ke dalamnya. Kota ini sangat cocok untuk dikelilingi dengan santai karena udaranya sejuk dan terletak di ketinggian 1,400 mdpl. Bangunan bergaya kolonial yang cantik dibangun di sepanjang jalan terjal dan ini merupakan spot yang diimpikan oleh para fotografer. Tahun 2024, Travel dan Pariwisata
diperkirakan dapat membuat 891 ribu lapangan pekerjaan baru. Angka ini mencapai sekitar 13,6% dari total tenaga kerja, atau setara dengan peningkatan sebesar 2,8% per tahun.
Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)
UEA adalah kota yang sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan Badan Travel & Pariwisata Dunia 2015, UEA menduduki posisi ke 33 dari 184 negara yang Travel dan Pariwisatanya berkontribusi penuh terhadap PDB. Di UEA, rekreasi berkontribusi hingga 79% terhadap PDB. Dari jumlah tersebut, 21% disumbang oleh para pelancong bisnis.
Persentase pertumbuhan travel dan pariwisata di kota ini mencapai 5,4%, lebih tinggi dari rata-rata negara di Timur Tengah lainnya yang hanya sebesar 4,5%. Statistik melaporkan, bahwa lebih dari 14 juta orang mengunjungi Dubai pada 2015, yang menjadikan kota ini menjadi nomor 4 di kategori kota paling sering dikunjungi setelah London, Bangkok, dan Paris. Dubai juga berada di posisi sembilan dalam hal pengeluaran pengunjung internasional dengan besaran mencapai US$11,6 milyar pada 2015.