Di Indonesia, aplikasi-aplikasi yang ditawarkan oleh perusahaan rintisan di sektor FinTech dapat mengisi kekosongan layanan keuangan yang tidak dapat diberikan oleh industri perbankan, sebagai contoh adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang belum layak mendapatkan bantuan perbankan.
Di tempat yang sama Managing Director, The FinLab Felix Tan menambahkan, pihaknya ingin membantu perusahaan-perusahaan startups untuk tumbuh menjadi bisnis yang berjangka panjang. Untuk mencapai hal tersebut, mereka membutukan sikap yang benar, kesempatan, jaringan yang kuat, serta hubungan baik dengan berbagai pihak yang dibutuhkan.
“Dalam proses seleksi tersebut, perusahaan-perusahaan rintisan memaparkan berbagai ide mereka di hadapan para investor dengan lebih jelas dan percaya diri, yang merupakan dua hal penting dalam menarik perhatian para investor,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More
Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More