Jakarta – Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4), sebuah platform digital yang bertujuan mencegah dan menanggulangi kejahatan siber, resmi diluncurkan pada Selasa, 25 Februari 2025.
IC4 merupakan buah hasil dari berbagai stakeholders keamanan siber di Indonesia. Pembuatan platform ini melibatkan pemerintah, korporasi swasta, dan praktisi keamanan siber yang berpengalaman di bidangnya.
Beberapa pihak yang dimaksud meliputi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN). Menurut Ruby Alamsyah, Founder IC4, Komdigi dan BSSN berperan dalam memberikan insight data seputar kejahatan siber, dan perbaikan bentuk platform.
“Kami sebenarnya sudah bekerja sama cukup lama dengan tim Komdigi dan juga BSSN, untuk membuat sesuatu platform online yang berguna bagi masyarakat,” terang Ruby dalam peluncuran IC4 di Treasury Tower, SCBD.
Baca juga: Kerap jadi Sasaran Serangan Siber, BCA Perkuat Keamanan Berlapis
Ruby berharap, IC4 bisa membantu masyarakat mencegah dan meminimalisir potensi serangan siber. IC4 ingin menjadi garda terdepan dalam melindungi khalayak di ranah digital.
“Platform ini diharapkan bisa menjadi garda terdepan masyarakat, menjadi sebuah tool bagi mereka untuk membentengi dirinya, agar terhindar dari segala jenis kejahatan cybercrime,” tegasnya.
Dukungan Komdigi dan BSSN
Sejumlah pejabat pemerintahan menghadiri peluncuran IC4. Salah satunya adalah Nezar Patria, Wakil Menteri Komdigi, yang mendukung kehadiran platform ini untuk menjaga keamanan siber.
“Komdigi menyambut baik dan mendukung peluncuran IC4. Inilah yang kita butuhkan untuk menjaga ruang digital agar kita semakin aman, dan melindungi masyarakat dari tindakan kejahatan siber,” ujarnya.
Nezar berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas pembuatan IC4, dan berjanji bahwa Komdigi akan terus mendukung penyelenggara dalam berbagai aspek, seperti penyediaan data hingga memastikan platform berjalan lancar.
Sementara, Sulistyo, Deputi III Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN merasa, kalau IC4 merupakan wujud dari gotong royong di ruang digital.
“Ini menjadi contoh yang baik, soal bagaimana pihak swasta di luar pemerintah, bisa bersama-sama membantu pemerintah terkait cara mencegah terjadinya kejahatan siber,” paparnya.
Ke depannya, BSSN melihat akan semakin banyak platform yang bertujuan untuk melindungi dunia digital bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Ngeri! Ada 122,79 Juta Serangan Siber ke RI, Sektor Ini Target Utamanya
Fitur IC4
IC4 hadir dengan berbagai fitur untuk menjaga keamanan di dunia maya. Ruby menjelaskan, fitur unggulan dari IC4, yaitu mampu mengetahui apakah sebuah pesan, tautan, sampai dengan APK yang diterima seseorang, merupakan penipuan, phishing, atau bentuk kejahatan siber lainnya.
Selain itu, IC4 bisa dimanfaatkan untuk mengecek kebocoran keamanan email di suatu situs, sehingga bisa memitigasi risiko dengan cepat. Ruby juga menyebut, platform ini bisa dipakai untuk mengecek legal atau tidaknya sebuah fintech lending.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan IC4 untuk melaporkan kejahatan siber. Laporan-laporan ini nantinya akan digunakan untuk tim penyelenggara untuk mengulas kejahatan ini, guna meningkatkan kesadaran khalayak luas. (*) Mohammad Adrianto Sukarso