Pada saat bersamaan, lembaga rating Moody’s juga memberikan peringkat Baa3 untuk pertama kalinya bagi Pelindo III. Moody’s memberi penilaian outlook stabil bagi Pelindo III.
“Peringkat itu mencerminkan baseline credit assessment dari Baa3. Pelindo III sebagai perusahaan milik pemerintah akan mendapat dukungan keuangan yang kuat dari pemerintah,” lanjutnya.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings juga memberikan peringkat jangka panjang bagi penerbitan utang valuta asing dan penerbitan utang pada level BBB-. Sejalan dengan penilaian Moody’s, Fitch juga memberikan outlook stabil. Fitch menegaskan bahwa peringkat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat yang diterbitkan Pelindo III dinilai berada di level BBB-.
Penyematan rating tersebut salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya arus petikemas di wilayah kerja Pelindo III yang mana pada tahun 2015 lalu tercatat sebanyak 4,36 juta TEUs. Peningkatan arus petikemas salah satunya dipengaruhi oleh penambahan kapasitas khususnya di Terminal Teluk Lamong.
“Terminal Teluk Lamong menjadi andalan kami dalam mendulang pendapatan perseroan. Fasilitas yang tersedia disana memungkinkan untuk sandar kapal dengan muatan petikemas 3.000 TEUs,” ucapnya.
Pelindo III saat ini menjadi operator pelabuhan kontainer terbesar kedua di Indonesia yang menguasai 33% dari seluruh market share petikemas. Dari jumlah tersebut, 90% diantaranya menjangkau daerah-daerah di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
“Peringkat Pelindo III juga didasarkan pada peringkat Indonesia sebagai pemegang saham utama yang mendapatkan rating BBB- dengan outlook stabil,” pungkas Saefudin.(*) (Baca juga : Pelindo III Gandeng Bank Mandiri Terapkan e-Port)