Serang – Pejabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) untuk mengedepankan penggunaan teknologi sekaligus menjaga efisiensi. Dengan begitu, ia optimis Bank Banten bisa melanjutkan momentum kinerja positif yang dicatatkan pada 2023 lalu.
Hal itu diungkapkan Al Muktabar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Banten tahun buku 2023, di Serang, Banten, Selasa, 30 April 2024.
“Bank Banten sudah memiliki laba. Peruntukannya kita kalkulasi betul. Saya minta kepada direksi dan komisaris, masih tetap harus berhemat,“ ujar Al Muktabar.
Ia menyakini, raihan laba dan perubahan status Bank Banten menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan membuat kinerja bank ini semakin baik. Apalagi bila pengelolaan rekening kas umum daerah (RKUD) pemerintah kota dan kabupaten se-Banten bisa dialihkan ke Bank Banten.
Namun di lain sisi, Bank Banten juga harus menyiapkan instrumen dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengelola dana daerah. Inovasi layanan berbasis teknologi di Bank Banten diklaim sudah siap. Ini juga akan mendorong kinerja emiten berkode saham BEKS itu semakin baik ke depan.
Baca juga: Muluskan Proses KUB, Bank Banten dan Bank Jatim Teken Perjanjian NDA
Apalagi Bank Banten berencana mengembangkan kelompok usaha bank (KUB) bersama Bank Jatim. Tidak hanya memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum, skema KUB ini akan mampu mendorong pertumbuhan bisnis.
“Untuk pengelolaan RKUD kabupaten/kota tadi, pastikan betul kelengkapan instrumennya. Teknologi kita sipakan. ATM pastikan benar-benar aktif. Bank Banten on the spot bisa melayani kepentingan tertentu. Kalau perlu bisa menugaskan petugas perbankan untuk jemput bola,“ paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami mengungkapkan, 2023 adalah tahun kebangkitan BEKS. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, bank ini membukukan laba. Tahun lalu, laba bersih Bank Banten mencapai Rp26,59 miliar. Raihan itu ditopang fungsi penyaluran kredit yang mencapai Rp3,70 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tembus Rp3,73 triliun.
Di tahun lalu, untuk pertamakalinya juga rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Banten berada di bawah 100 persen. Efisiensi yang dilakukan berhasil menekan BOPO ke 95,15 persen, jauh lebih baik dibandingkan 155,94 persen di tahun sebelumnya.
Perseroan juga mampu menjaga kualitas aset, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) net terjaga di level 1,09 persen, membaik dari 1,39 persen di tahun sebelumnya.
“Pencapaian Bank Banten hari ini akan menjadi penambah motivasi bagi seluruh insan Banteners untuk terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Bank Banten, ke depannya Bank Banten akan meningkatkan kualitas layanan nasabah dengan melakukan transformasi digital, memperkuat kolaborasi bersama Pemerintah Daerah dengan segera merealisasikan bergabungnya Pemda Kabupaten/Kota terkait pengelolaan RKUD,“ jelasnya.
Baca juga: Bank Banten Pastikan Penurunan Harga Saham Tak Pengaruhi Kinerja Bisnis
Sebagai tambahan, Bank Banten mengadakan RUPST Tahunan terkait kinerja tahun 2023. Agenda RUPST ini terdiri dari 5 mata acara.
Pertama, persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2023. Kedua,penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2024.
Kemudian, ketiga agenda terkait penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2023. Keempat, soal penyampaian Laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas VI dan Penawaran Umum Terbatas VII Perseroan.
Agenda terakhir adalah persetujuan Penetapan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. sebagai Bank Induk dalam Kejasama Kelompok Usaha Bank (KUB) dalam rangka pemenuhan modal inti minimum sesuai POJK No.12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. (*) Ari Astriawan