“Tetapi kredit CFS Retail Banking turun 6,4 persen menjadi Rp42,5 triliun pada Juni 2017, sehubungan dengan melambatnya daya beli konsumen,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2017.
Kemudian dari sisi rasio kredit bermasalah (NPL), lanjut dia, masih terjaga pada level 3,6 persen (gross) dan 2,4 persen (net) per Juni 2017. Bank juga membukukan biaya provisi 15,7 persen lebih rendah yaitu sebesar Rp835,8 miliar pada Juni 2017, dibandingkan Rp991,1 miliar pada Juni 2016. “Bank tetap berhati-hati dengan kualitas kredit sehubungan bisnis masih terkena dampak perlambatan ekonomi,” ucap Abdul Farid.
Baca juga: Maybank Indonesia Bidik Pertumbuhan Kredit 10%
Sedangkan untuk Loan to Deposit Ratio (LDR-bank saja) berada pada level yang cukup sehat yaitu 86,7 persen, dan Loan-to-Funding Ratio (bank saja) sebesar 85,9 persen. Untuk total simpanan nasabah tumbuh 5 persen dari Rp114,1 triliun pada Semester I 2016 menjadi Rp119,8 triliun pada Semester I 2017 dengan rasio CASA (Current Account Saving Account) mencapai 37,4 persen.
“Bank terus memberikan fokus pada transactional banking dan jaringan elektronik termasuk fasilitas mobile banking berbasis internet Maybank M2U yang juga memberikan kontribusi yang besar pada perbaikan posisi likuditas Bank,” tutup Abdul Farid. (*)
Editor: Paulus Yoga