Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk, (MLPT) mencatatkan laba bersihnya meningkat hingga 121,5% menjadi Rp70 miliar di kuartal I 2022 dibanding dengan tahun lalu diperiode yang sama yang mencapai Rp31,6 miliar. Perseroan optimis, hingga akhir tahun bisnisnya masih tetap tumbuh.
Dalam paparan publik di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022 menyebutkan, bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan single digit atau sekitar 5% di tahun 2022 ini, baik untuk pendapatan maupun laba bersih. Hal tersebut seiring adanya kelangkaan pasokan chip yang berdampak terhadap kinerja perseroan.
“Jadi perseroan berusaha untuk tetap tumbuh sesuai rata-rata pasar dengan target 5%, disamping dari kelangkaan pasokan chip yang mengakibatkan keterlambatan pasokan perangkat IT, baik itu jaringan, server, dan lainnya dan harus kita antisipasi,” ujar Presiden Direktur Perseroan, Wahyudi Chandra.
Untuk mencapai target bisnis akhir tahun, Multipolar Technology pun telah menyiapkan strategi bisnis yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan. Pertama, perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan, guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital.
“Kedua, meningkatkan kapabilitas di teknologi baru. Lalu mengembangkan sumber daya manusia dan keunggulan oprasioanal, serta memperluas portofolio digital dan teknologi,” papar Wahyudi Chandra.
Wahyudi melanjutkan, untuk perluasan portofolio digital dan teknologi perseroan juga akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business).
“Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” ucapnya.
Guna mendukung transformasi digital dan tren hybrid working, Perseroan pun telah menjalin kemitraan strategis dengan para penyedia solusi cloud global, termasuk mengembangkan fokus di sektor asuransi dengan menyediakan solusi asuransi berbasis cloud dan di sektor ritel dengan solusi berbasis IoT (Internet of Things).
Selain itu, Perseroan juga menyediakan solusi untuk meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan fleksibilitas kerja seperti Infrastructure-as-a Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS), dan Software-as-a-Service (SaaS).
Di sisi lain, lanjut dia, dengan gencarnya pemanfaatan teknologi, maka keamanan siber pun harus semakin dijaga. Perseroan melihat peluang ini dengan memperkuat kompetensi solusi di bidang network dan perimeter security, internet security, dan data security agar siap menjawab kebutuhan pasar. (*) Irawati