Jakarta – PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatatkan laba bersih Rp336 miliar di enam bulan pertama 2025. Angka ini turun 24 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Keuangan ELSA, Nelwin Aldriansyah menyebut penurunan laba ini dipengaruhi oleh faktor eksternal. Salah satunya pendapatan keuangan terkait bunga deposito yang tertunda dan adanya selisih kurs pada tahun lalu.
Meski demikian, kata Nelwin, perseroan masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen yoy dari Rp6,32 triliun di Juni 2024 menjadi Rp6,9 triliun pada Juni 2025.
“Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kontribusi dari segmen distribusi dan logistik yang memberikan porsi terbesar sekitar 56 persen dari total pendapatan Elnusa,” ucap Nelwin dalam Public Expose di Jakarta, 11 September 2025.
Baca juga: Cerita Elia Massa Manik ‘Selamatkan’ Elnusa dari Jurang Kebangkrutan
Dari sisi pelanggan, lanjut Nelwin, mayoritas pendapatan masih berasal dari Grup Pertamina sebesar 78 persen, sedangkan kontribusi dari pihak lainnya sekitar 22 persen. Dari sisi profitabilitas, EBITDA perseroan tercatat Rp742 miliar di Juni 2025 atau turun sekira 4 persen yoy.
Adapun aset perseroan cenderung stabil dengan total aset mencapai Rp10,55 triliun per 30 Juni 2025. Sementara liabilitas perseroan mencapai Rp5,59 triliun dan ekuitas Rp4,95 triliun hingga 30 Juni 2025.
Selanjutnya, cash balance masih terjaga pada sekitar Rp2,9 triliun atau meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
“Ini menunjukkan posisi likuiditas Elnusa yang tetap kuat dan sehat,” imbuhnya.
Baca juga: MINE Catat Laba Bersih Rp116 Miliar di Semester I-2025
Secara keseluruhan, Nelwin menilai, kinerja perseroan hingga semester I 2025 ini tetap mampu mencatat pertumbuhan pendapatan yang solid, khususnya dari distribusi dan logistik, serta jasa pendukung migas.
“Namun, tekanan pada laba bersih dan margin masih menjadi tantangan bagi perseroan, yang terutama berasal dari faktor eksternal di luar operasional perusahaan,” tutupnya. (*)
Editor: Galih Pratama









