Jakarta–PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) sepanjang kuartal pertama 2016, berhasil mencatatkan laba bersih Rp75,18 miliar. Angka itu tumbuh 64,62% dibanding kuartal pertama 2015 sebesar Rp45,67 miliar.
“Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan yang terjaga serta rasio dana murah yang lebih baik, di sisi operasional efisiensi juga terus membaik,” kata Plt Direktur Utama BNI Syariah Imam T. Saptono dalam Paparan Kinerja Kuartal Pertama 2016 di Jakarta, Rabu 20 April 2016.
Di sisi pembiayaan, hingga Maret 2016, perseroan berhasil mencatat pertumbuhan 14,95% menjadi Rp18,04 triliun. Sebagian besar pembiayaan disalurkan untuk pembiayaan konsumtif sebesar 53,18%, disusul pembiayaan produktif/Usaha Kecil Menengah (SME) dengan porsi 22,2%, pembiayaan komersial 16,75%, pembiayaan mikro 5,69% dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15%. Untuk pembiayaan konsumtif tersebut sebagian besar portofolio adalah BNI Griya iB Hasanah sebesar 85,99%. Sementara rasio pembiayaan bermasalah (NPF) pada kuartal pertama 2016 tetap terjaga di level 2,77%.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, Perseroan juga berhasil menjaring Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 20,07% dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) 45,06%.
Pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut mendorong pertumbuhan aset BNI Syariah. Aset Perseroan tercatat tumbuh 20,35% dibanding kuartal pertama tahun lalu yaitu dari Rp20,5 triliun menjadi Rp24,67 triliun. (*) Ria Martati
Editor: Paulus Yoga