Jakarta – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) per 30 Juni 2025 berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp7,77 miliar atau melesat 666,65 persen dibandingkan periode tahun 2024 yang sebesar Rp1,04 miliar.
Manajemen INET menyatakan, kinerja positif itu mendorong laba per saham dasar INET yang tercatat naik menjadi Rp1,02 per lembar dari sebelumnya hanya Rp0,14 per lembar saham.
Raihan laba bersih di paruh pertama tahun 2025 INET juga didorong pertumbuhan pendapatan INET yang naik 196,91 persen menjadi Rp45,00 miliar per Juni 2025 ketimbang periode Juni 2024 yang senilai Rp15,15 miliar.
“Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan ikut naik jadi Rp28,21 miliar dari periode sebelumnya Rp9,61 miliar dan membukukan lonjakan laba bruto sebanyak 202,62 persen jadi Rp16,78 miliar dari sebelumnya Rp5,54 miliar,” tulis Manajemen INET dalam keterangan resmi dikutip 17 Juli 2025.
Baca juga: Laba WIFI Terbang 154,44 Persen Jadi Rp227,74 Miliar di Semester I 2025
Untuk beban usaha perseroan terkontrol di posisi Rp6,74 miliar. Perseroan juga membukukan penghasilan lain-lain Rp24,19 juta, padahal di tahun sebelumnya pos ini masih tercatat sebagai beban.
Dengan pencatatan keuangan di atas, maka INET per 30 Juni 2025 berhasil membukukan laba usaha Rp10,05 miliar atau naik 714,22 persen dibandingkan periode sama tahun 2024 yang terkumpul Rp1,23 miliar.
Adapun kontribusi perseroan kepada pendapatan negara berupa pajak penghasilan periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp2,40 miliar.
Baca juga: RUPST ASSA Tetapkan Pembagian Dividen 75,6 Persen dari Laba Bersih 2024
Dari sisi neraca, total aset INET saat ini tercatat sebesar Rp311,56 miliar atau melonjak 35,55 persen dari akhir 2024 yang tercatat Rp229,85 miliar. Lonjakan ini dikontribusikan oleh ekuitas Rp291,44 miliar dan liabilitas Rp20,11 miliar.
Sedangkan kas dan setara kas INET naik 54,98 persen menjadi 95,94 miliar per Juni 2025 dari periode Desember 2024 senilai Rp61,91 miliar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya modal saham dan tambahan modal disetor (exercised waran). (*)
Editor: Galih Pratama










