Jakarta – PT BPR Luna Sinar Indonesia atau Bank Luna menutup Mei 2025 dengan membukukan laba bersih Rp4 miliar per Mei 2025. Laba ini tumbuh 62,64 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp2,4 miliar pada Mei 2024.
Sebelumnya pada akhir 2024, Bank Luna mencetak laba bersih sebesar Rp7,5 miliar. Capaian 2024 dan Mei 2025 ini mencerminkan kinerja operasional yang solid.
Joko Purwanto, Direktur Utama PT BPR Luna Sinar Indonesia mengatakan, pihaknya bersyukur atas kepercayaan nasabah. Bahkan, hingga kuartal I 2025, penyaluran kredit perseroan melonjak 105,43 persen secara tahunan.
“Angka ini memacu kami untuk terus memberikan layanan yang baik, agar dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka,” ujar Joko Purwanto, Direktur Utama PT BPR Luna Sinar Indonesia dikutip 17 Juni 2025.
Baca juga: KoinWorks Bank Resmi Ganti Nama jadi Bank Luna, Ini Alasannya
Realisasi kredit ini dibarengi kualitas kredit yang terjaga. Ini tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2 persen per Mei 2025, jauh di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 5 persen.
Menurut Direktur PT BPR Luna Sinar Indonesia, Ginanjar Utardi, menjelaskan, rasio NPL yang rendah ini mencerminkan penerapan prinsip kehati-hatian yang telah menjadi bagian penting dalam setiap proses kredit di Bank Luna.
“Dengan memastikan setiap kredit disalurkan melalui proses analisis yang matang dan sesuai kemampuan nasabah, kami berharap dapat terus menjaga kualitas kredit yang baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara untuk menggenjot kinerja intermediasi, pada Desember 2024, CIMB Niaga dan Bank Luna menandatangani perjanjian kerja sama untuk penyaluran pendanaan produktif Rp50 miliar.
“Dana produktif yang disalurkan oleh CIMB Niaga akan kami optimalkan untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha yang membutuhkan akses pendanaan,” ujar Joko.
Baca juga: Perbarindo dan UGM Siapkan SDM Unggul Industri BPR
Menatap 2025, Bank Luna menempatkan transformasi teknologi sebagai fokus utama strategi pertumbuhan.
Perusahaan berusaha memperkuat sistem digital dan mengembangkan antarmuka (interface) yang lebih mudah digunakan, cepat diakses, dan dirancang untuk memberikan pengalaman nasabah yang seamless.
“Inisiatif ini kami jalankan untuk mendukung ekspansi Bank Luna dan memperkuat daya saing kami di era digita. Teknologi yang kami kembangkan akan mempermudah nasabah dalam menyalurkan dananya, juga bagi pelaku bisnis produktif untuk mengakses produk pinjaman kami,” tutup Joko. (*)