Jakarta – Direktur Utama PT Jasa Raharja Member of Indonesia Fiancial Group (IFG) Rivan A Purwantono mengatakan bahwa seluruh santunan untuk korban kecelakaan antara bus dan kereta api yang terjadi di Tulunggagung pada Minggu pagi (27/2) telah diterima seluruh korban.
“Seluruh penumpang Bus Harapan Jaya yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas tertabrak KA Dhoho Penataran di persimpangan tanpa palang pintu Ds Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, telah mendapat santunan meninggal dunia dan jaminan biaya perawatan luka-luka dari Jasa Raharja dalam waktu kurang dari 9 jam sejak waktu kejadian,” ujar Rivan, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (27/2).
Rivan menjelaskan, ini adalah bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya, sesuai Program Perlindungan Dasar Kecelakaan Penumpang Angkutan Umum, dimana Jasa Raharja memberikan santunan kecelakaan kepada setiap orang yang meninggal dunia/cacat tetap akibat kecelakaan yang disebabkan oleh alat angkutan umum baik di darat, laut, maupun udara. Santunan tersebut berasal dari dana Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum yang dibayarkan masyarakat pada saat membayar tiket angkutan umum.
Berdasarkan data sementara, korban kecelakaan merupakan penumpang bus Harapan Jaya yang berjumlah 41 orang, dimana korban meninggal dunia sebanyak 5 orang, sementara 12 lainnya mengalami luka-luka dan sedang dirawat di RS dr.Iskak Tulungagung, Jawa Timur.
“Ahli waris korban meninggal dunia telah menerima santunan sebesar Rp50 juta, dan untuk korban luka-luka sudah diberikan Surat Jaminan kepada RS dr Iskak Tulungagung dimana seluruh biaya perawatan ditanggung Jasa Raharja sampai dengan maksimal Rp20 juta. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI No 15 Tahun 2017,” jelas Rivan.
Rivan menambahkan bahwa kecepatan dan ketepatan proses penyelesaian santunan Jasa Raharja didukung sistem pelayanan yang terintegrasi secara digital dengan instansi terkait yaitu Polri, Rumah Sakit, Ditjen Dukcapil Kemendagri, Pamong Praja setempat hingga perbankan.
“Oleh karena itu, korban tidak perlu khawatir karena santunan telah kami proses pada kesempatan pertama walupun kejadiannya di hari libur sekalipun,” pungkas Rivan. (*)