Agar lebih optimal dalam mendukung kegiatan produktif, Presiden Joko Widodo menginginkan kualitas penyaluran UMKM dan KUR diperbaiki dan lebih menjangkau semua sektor, terutama sektor produktif. Pada 2017, dari target penyaluran KUR sebesar Rp120 triliun, yang mengucur ke sektor produktif diharapkan mencapai 40%. Mengarahkan pembiayaan UMKM ke sektor produktif seperti IKM penting dilakukan untuk mendukung sektor industri manufaktur.
Namun, diperlukan peningkatan kemampuan dan spesialisasi berdasarkan competitive advantage agar IKM lebih berkembang dan kompetitif. Juga, dukungan antarinstansi dan lembaga pemerintah yang berperan dalam memberikan pendampingan untuk menjadikan IKM sebagai bagian dari mata rantai pasokan industri maupun barang substitusi impor.
Bila perbankan melihat IKM dan sektor padat karya kurang menarik karena pertimbangan risiko, melalui pemantapan skema produksi dan bisnis, skema penjaminan kredit selanjutnya dapat menjadi solusi untuk mendorong pembiayaan ke sektor-sektor tersebut. Dengan mendorong IKM, kontribusi UMKM terhadap perekonomian diharapkan bisa ditingkatkan, tidak hanya memperluas distribusi kue pembangunan ekonomi, tapi juga ikut memperkuat struktur perekonomian. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Di saat mayoritas bursa saham Asia menunjukkan penguatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Komisi Uni Eropa mengisyaratkan kemungkinan menawarkan kesepakatan tarif zero to zero untuk sejumlah barang, guna… Read More
Jakarta – Perekonomian global nampaknya akan semakin parah dalam beberapa waktu ke depan. Kondisi itu… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi deflasi pada kelompok transportasi di momen Ramadan dan Idulfitri… Read More
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah (Foto: Irawati) Read More
Jakarta - The Indonesia Stock Exchange (IDX) with the support of the Financial Services Authority… Read More