Jakarta–PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dalam pelayanan jasa pasar modal, yang akhirnya mempercepat dan mempermudah proses pembukaan rekening investasi di pasar modal.
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menyatakan, bahwa perjanjian kerja sama Ditjen Dukcapil dengan 100 pelaku industri pasar modal ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Kemendagri dan OJK yang telah ditandatangani pada Februari 2014. Dengan payung MoU tersebut, institusi dan lembaga yang bernaung di bawah OJK dapat melakukan kerja sama dengan Ditjen Dukcapil untuk memanfaatkan data kependudukan.
(Baca juga: OJK Kaji Sanksi Bank Penampung Kejahatan IT)
KSEI sendiri sejak 25 Agustus 2014 telah menjalin kerja sama dengan Dukcapil untuk validasi data investor sebagai upaya membentuk basis data investor pasar modal yang lebih akurat.
Dengan kerja sama ini, pelaku industri pasar modal dapat memanfaatkan data kependudukan untuk mempercepat proses pembukaan rekening efek yang sebelumnya bisa mencapai 2 minggu sekarang menjadi kurang dari satu jam. (Selanjutnya: Perbaikan kualitas nasabah)
Page: 1 2
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More