Jakarta – Bank Permata (PermataBank) membukukan pencapaian kinerja yang positif di semester pertama 2024 dengan meningkatnya laba bersih sebesar 8,7 persen Year-on Year (YoY), menjadi Rp1,5 triliun.
Penyaluran kredit yang meningkat sebesar Rp151,4 triliun dan pengelolaan kualitas aset yang semakin membaik turut mendorong pencapaian laba bersih PermataBank. Tumbuhnya kredit, utamanya didorong oleh kenaikan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi sebesar 17,3 persen YoY.
Tetap menjaga keberlanjutan sinergi ekosistem partner bersama Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali, PermataBank juga terus menjaga posisi likuiditas di level aman dengan struktur modal yang kuat.
Total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp191,8 triliun, tumbuh sebesar 3,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan rasio CASA yang terjaga stabil di level 56,3 persen.
Baca juga: Kredit Moncer, BTN Kantongi Laba Bersih Rp1,50 Triliun di Semester I 2024
Dari sisi permodalan, rasio CAR dan CET-1 PermataBank tercatat masing-masing sebesar 35,4 persen dan 26,6 persen.
Struktur permodalan PermataBank adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, menjadi modal untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas di masa depan, baik pertumbuhan secara organik atau anorganik.
Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengatakan, walaupun masih terdampak dengan ketidakpastian perekonomian global, namun PermataBank tetap membuktikan kuatnya dukungan nasabah dan Bangkok Bank melalui kinerja yang positif hingga tengah tahun 2024 ini.
“Peningkatan kinerja PermataBank juga disertai dengan strategi penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang optimal melalui digitalisasi. Memasuki tahun keempat kami bersama Bangkok Bank, memberikan dorongan bagi PermataBank untuk tumbuh menjadi bank yang dapat memberikan nilai bermakna tidak hanya bagi Indonesia namun juga regional ASEAN,” kata Meliza, dikutip Jumat, 26 Juli 2024.
PermataBank membukukan total Aset sebesar Rp258,4 triliun di semester pertama 2024 atau tumbuh 2,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke level 78,2 persen di Juni 2024 dibandingkan 73,3 persen pada Juni 2023 dengan terus disiplin dalam menerapkan optimalisasi neraca.
Komitmen dijalankan dengan senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran dan pengawasan kualitas portofolio kredit.
Sementara, rasio NPL gross dan loan at risk (LAR) PermataBank tercatat pada level 2,4 persen dan 7,8 persen, semakin membaik jika dibandingkan oleh periode yang sama tahun sebelumnya maupun dari kuartal sebelumnya.
Baca juga: Meroket 115,5 Persen, Laba Bersih Bank Raya Jadi Rp20 Miliar di Kuartal II 2024
Dalam menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit, PermataBank tetap melakukan pendekatan secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage di level yang prudent masing-masing di level 337,9 persen dan 103,2 persen.
“Penyelesaian kredit bermasalah tetap diupayakan PermataBank melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” tegas Meliza.
Sebagai hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan terdigitalisasi, bank ini berhasil menjaga rasio cost to income (CIR) pada level yang lebih efisien sebesar 49,6 persen pada Juni 2024 dibandingkan pada Desember 2023 sebesar 51,5 persen. (*) Ari Nugroho