Kota Ini Geser Bali jadi Destinasi Wisata Favorit Pelancong Australia

Kota Ini Geser Bali jadi Destinasi Wisata Favorit Pelancong Australia

Jakarta – Selama ini, Bali kerap menjadi tujuan utama destinasi wisata para pelancong asal Australia. Berdasarkan data BPS, tercatat pada Juli 2023, terdapat 132.939 kunjungan.

Kendati demikian, posisi Bali saat ini harus tergeser dari tahtanya sebagai destinasi utama pelancong asal Negeri Kangguru tersebut. Bagaimana bisa?

Berdasarkan hasil publikasi The Australian menunjukan bahwa kota Tokyo di Jepang menempati posisi pertama destinasi liburan musim panas paling diminati pelancong Australia.

Baca juga: Begini Langkah BI dan Pemerintah Genjot Akselerasi Kinerja Pariwisata Nasional

Adapun Bali melorot ke posisi kedua, disusul Singapura di posisi tiga. Osaka dan Kyoto masuk lima besar daftar tersebut.

“Sebelumnya Bali selalu bersaing ketat dengan Fiji dan Hawaii, dengan Bali sering menduduki peringkat pertama. Jadi saya cukup terkejut melihat Tokyo menjadi yang teratas ketika kami menganalisis data kami,” ungkap Direktur Pelaksana Merek Expedia, Daniel Finch seperti dikutip dari News.com.au, Senin (18/12).

Diketahui, perubahan tren tersebut menunjukkan adanya pergeseran minat liburan musim panas di kalangan warga Australia. Di mana, Tokyo dengan daya tariknya wisata yang beragam berhasil menyalip Bali.

Selain itu, kondisi musim dingin menjadi faktor pendorong besar, dan semakin banyaknya penerbangan langsung ke Jepang.

Baca juga: Gandeng MMS Land, J Trust Bank Dukung Pengembangan Pariwisata Nasional

Sementara itu, pada survei yang dilakukan Tourism and Transport Forum Australia (TTF), Kamis 14 Desember 2023, disebutkan bahwa negara tujuan utama paling diminati wisatawan Australia adalah Selandia Baru. 

Lalu, disusul oleh Eropa, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, dan selanjutnya baru Indonesia.

Dalam perhitungannya, hanya ada empat persen dari responden yang memilih Bali sebagai destinasi berlibur di musim panas. Adapun, sebanyak 17 persen memilih  Selandia Baru, 16 persen ke Eropa, dan 10 persen ke Jepang. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News