Jakarta–PT Adhi Karya (Persero) Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun per Mei 2016. Perolehan kontrak itu naik 14,5% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015.
“Akhir Mei 2016, kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun. Realisasi kontrak baru di bulan Mei 2016 antara lain proyek pembangunan gedung Transmart Srondol senilai Rp134,3 miliar di Semarang,” kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Ki Syahgolang Permana dalam keterangan persnya, Selasa, 21 Mei 2016.
Berdasarkan catatan lini bisnis perseroan, perolehan kontrak yang diraih emiten pelat merah ADHI ini didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 89,8%, dari pekerjaan Engineering Procurement dan Construction (EPC) sebesar 6,4%, properti 3,7%, dan beton pracetak (precast) 0,1%.
Dari tipe pekerjaan, proyek pembangunan jembatan dan jalan menyumbang paling dominan sebesar 43,6%, pekerjaan pembangunan gedung sebesar 41,2%, pekerjaan lainnya 11,3%, dan pekerjaan dermaga 3,9%.
“Mayoritas sumber dana pembangunan, masih banyak datang dari dana BUMN mencapai 52,3 persen, swasta dan lainnya 24,6 persen, APBN menyumbang 20,5 persen, APBD sebesar 2,6 persen,” ungkap Ki Syahgolang Permana.
Perseroan menargerkan kontrak Rp25 triliun di 2016. Setidaknya bulan Mei 2016, realisasi pencapaian proyek terhadap target sudah mencapai 21,5%.
Sepanjang 2016, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp25,1 triliun. Target tersebut terdiri dari lini konstruksi berkontribusi sebesar 75,1%, EPC 6,9%, properti 8,6% dan manufaktur precast sebesar 9,4%.
Jika dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru ADHI sepanjang tahun ini terdiri atas APBN 27,9%, APBD 9,3% BUMN/D 25,7% dan proyek swasta/lainnya sebesar 37,1%.(*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga