Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (7/1) diprediksi mampu menguat terbatas seiring dengan belum adanya langkah nyata ketegangan politik AS dan Iran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews. Dirinya menyebut, pasar menilai Iran tidak akan melakukan penyerangan ke AS.
“Para pelaku Pasar juga menganalisis bahwa Iran tidak mungkin menyerang basis AS di Timur Tengah yang bisa menganggu ekspor minyak mentahnya ” kata Ariston di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020.
Selain itu Ariston menyebut pihak Gedung Putih telah meralat pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengaku akan menyerang situs budaya Iran apabila Iran membalas serangan AS. Pelaku pasar masih berharap untuk tidak adanya konflik antar kedua negara.
“Rupiah mungkin bisa menguat ke arah support hari ini karena tidak adanya eskalasi di Timur Tengah. Potensi USDIDR di 13.900/US$ hingga 14.000/US$,” tambah Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (7/1) Kurs Rupiah berada di level Rp13.932/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (6/1) yang masih berada di level Rp13.944/US$.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (7/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.919/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.961/US$ pada perdagangan kemarin (6/1). (*)
Editor: Rezkiana Np