Jakarta – Aplikasi kripto PT Pintu Kemana Saja (PINTU), kembali menggandeng PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA), untuk memperluas program literasi dan edukasi aset kripto dan teknologi blockchain di Indonesia.
Kolaborasi ini dikemas dalam program Pintu Goes to Office dengan tema Crypto Office Hour dan digelar di kantor DANA di Jakarta. Program ini ditujukan untuk kalangan profesional.
Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU mengatakan, program ini melanjutkan kesuksesan PINTU Goes to Office pertama yang digelar Maret 2025 lalu.
“Kami sangat mengapresiasi DANA yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk berbagi wawasan dan pengetahuanseputar aset kripto dan teknologi blockchain yang saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat luas,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 24 April 2025.
Baca juga: Tingkatkan Edukasi dan Literasi Kripto, Aplikasi PINTU Lakukan Ini di HUT ke-5
Sementara, Olavina Harahap, Director of Communications DANA Indonesia mengatakan, pihaknya mendukung penuh program edukasi dan literasi yang dilakukan PINTU. Edukasi menjadi bagian dari visi DANA untuk meningkatkan literasi sekaligus mensejahterakan keuangan masyarakat.
“Diskusi mengenai aset kripto menjadi pembahasan yang menarik sekaligus menambah pengetahuan lebih dalam mengenai instrumen investasi kripto yang masih relatif baru namun terus mengalami perkembangan positif. Kami berharap kolaborasi edukasi antar industri tekfin yang inovatif bisa terus berjalan untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, sehat, dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Baca juga: Ada 14 Calon Pedagang Aset Kripto Urus Izin ke OJK
Industri kripto di Indonesia tengah memasuki tren pertumbuhan solid. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, pada Januari 2025, transaksi aset kripto di Indonesia tembus Rp44,07 triliun.
Tingginya potensi dan volume transaksi di kedua sektor ini mencerminkan masa depan yang menjanjikan bagi industri fintech dan aset crypto di Indonesia.
“Potensi aset crypto masih sangat besar untuk itu kami akan melanjutkan program edukasi dan literasi ini yang diharapkan dapat memberikan informasi menyeluruh tentang aset crypto, potensi, dan risikonya,” tutup Timothius. (*) Ari Astriawan