Keuangan

Kolaborasi AFPI dan Google Berhasil Tutup 105 Aplikasi Pinjol Ilegal

Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Google berkolaborasi dalam Google Priority Flagger Program di Indonesia.

Program itu merupakan kolaborasi strategis bagi organisasi mitra Google untuk secara sukarela memberi informasi tentang masalah yang berpotensi membahayakan dan melanggar kebijakan serta pedoman komunitas.

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar, mengatakan bahwa, AFPI beserta 97 platform pinjaman daring (pindar) anggota turut serta memerangi pinjaman online ilegal (pinjol) melalui kampanye #BerantasPinjolIlegal di Google Priority Flagger Program.

Dalam tiga bulan, pilot program tersebut telah mengidentifikasi 248 pengaduan aplikasi pinjol ilegal. Dari total pengaduan yang datang dari AFPI tersebut, sebanyak 105 aplikasi berhasil dihapus dari Google Play Store yang melanggar aturan dan sisanya sedang dalam proses verifikasi Google untuk dihapus dari Play Store.

Dalam program ini, AFPI mengumpulkan data melalui berbagai platform yang berasal dari riset, investigasi, dan aduan masyarakat mengenai situs atau aplikasi pinjol ilegal yang terindikasi membahayakan masyarakat.

Baca juga: AFPI Pede Industri Pindar Makin Tumbuh di 2025

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah mendukung AFPI dalam memberantas pinjol ilegal. Kami juga mengapresiasi Google sebagai mitra strategis yang telah melakukan kolaborasi dengan AFPI dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat,” ucap Entjik dikutip, 18 Februari 2025.

Bagi AFPI, Google Priority Flagger Program ini juga sejalan dengan upaya asosiasi untuk memberantas pinjol ilegal. Salah satunya yang terbaru dengan melakukan repositioning pindar. 

“Inisiatif pindar ini merupakan upaya edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat terhadap perbedaan fintech lending dengan pinjaman online atau pinjol,” imbuhnya.

Baca juga: 11 Fintech P2P Lending Dikejar Deadline Penuhi Ekuitas, AFPI Kasih Solusi Ini

Adapun, pengadopsian diksi pindar ini diharapkan dapat lebih mencerminkan sifat sebenarnya dari layanan fintech lending, yaitu sebagai solusi keuangan berbasis digital yang inovatif, mudah diakses, dan bertanggung jawab.

“Ke depan, kami berharap program ini bisa terus dijalankan sebagai bentuk komitmen stakeholders di bidang teknologi dan informasi untuk menjaga ruang digital yang sehat bagi masyarakat,” kata Entjik. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

4 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago