Kisruh 22 Mei, Bayangi Pelemahan Rupiah

Kisruh 22 Mei, Bayangi Pelemahan Rupiah

Jakarta– Aksi demonstrasi yang diwarnai kekisruhan sejak malam tadi (21/5) diprediksi akan memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah pada hari ini (22/5).

Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Piter Abdullah  saat dihubungi oleh infobanknews.com. Bahkan dirinya menyebut nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini diprediksi sulit bertahan pada level 14.500/US$.

“Saya kira rupiah sulit bertahan dibawah 14.500 hari ini,” kata Piter di Jakarta Rabu 22 Mei 2019.

Tak hanya itu, panasnya gejolak politik dalam negeri juga diprediksi akan memberikan sentimen negatif terhadap pasar keuangan. Hal tersebut semakin memperkeruh kondisi ekonomi nasional seiring dengan masih berlangsungnya gejolak ekonomi global.

“Kerusuhan sudah tentu akan berdampak negatif terhadap pasar keuangan. Sentimen investor yang sedang negatif akibat kondisi global semakin negatif,” tambah Piter.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.480/US$ pada Selasa (21/5) sore. Dengan demikian, rupiah melemah 0,17 persen dibanding posisi Senin (20/5) yang di angka Rp14.455/US$.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada hari ini (22/5) menempatkan rupiah di posisi Rp14.488/US$ atau melemah dibanding kemarin (21/5) yakni Rp14.462/US$. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News