Jakarta – Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat mengalami peningkatan, telah memberikan kontribusi terhadap negara yang dalam tiga tahun terakhir naik menjadi Rp1.198 triliun dari Rp1.130 triliun di kuartal III-2022.
Menteri BUMN, Erick Thohir menekankan bahwa kontribusi tersebut meningkat pada saat BUMN juga sedang terimbas krisis akibat pandemi Covid-19. Meski begitu tidak ada BUMN yang menutup operasionalnya.
“Kontribusi BUMN naik Rp68 triliun, padahal kondisinya sedang krisis. Saat Pandemi BUMN memilih tidak terjebak oleh krisis yang membelenggu. Saat pandemi, BUMN justru bekerja maksimal, karena saat pandemi adalah saatnya konsolidasi, bukan pasrah. Itu salah besar,” ucap Erick di Jakarta, 2 Januari 2023.
Menurutnya, usaha bersama dalam menghapus paradigma BUMN sebagai sarang korupsi atau perusahaan dengan utang besar terus berjalan, seluruh BUMN diminta berusaha membuktikan bahwa paradigma itu keliru.
Menurut Erick, mencegah korupsi merupakan langkah yang tepat untuk melindungi hasil kerja BUMN yang kini terus meningkat signifikan.
Sementara itu, dalam hal menekan utang sebagai basis pertumbuhan bisnis merupakan langkah konkrit dalam menyehatkan BUMN secara jangka panjang.
Adapun, kinerja BUMN tersebut terlihat dari peningkatan laba bersih 154,1% menjadi Rp155 triliun, pendapatan usaha naik 29,6% menjadi Rp2.091 triliun, ekuitas tumbuh 26,6% menjadi Rp3.211 triliun, dan aset meningkat 9% menjadi Rp9.559 triliun di kuartal III-2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra