Jakarta – PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT PII) sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membukukan kinerja keuangan per September 2023 dengan raihan laba bersih mencapai Rp577 miliar.
Direktur Utama PT PII, Muhammad Wahid Sutopo, mengatakan bahwa, raihan laba bersih yang positif tersebut didorong oleh modal yang diberikan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp10,65 triliun yang menghasilkan manfaat kepada masyarakat sebanyak lebih dari 45 kali.
Baca juga: Laba Bersih ESSA Industries Anjlok 91 Persen di Kuartal III 2023, Ini Biang Keroknya
“Hitungan secara laba rugi juga positif dengan laba bersih (Rp577 miliar), secara leverage artinya posisi tersebut bisa menghasilkan leveraging kurang lebih 45 kali itu bisa menghasilkan manfaat dari masyarakat sebesar 45 kali,” ucap Sutopo dalam Media Briefing DJKN di Jakarta, 8 Desember 2023.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, hingga saat ini PT PII telah mampu menghasilkan nilai investasi infrastruktur sebesar Rp411 triliun, didukung oleh cakupan penjaminan sebesar Rp80 triliun.
“Demikian ada skema yang di luar infrastruktur itu sebesar Rp63 triliun BUMN dan untuk korporasi padat karya itu totalnya adalah sebesar kurang lebih Rp6 triliun, saat ini masih outstanding,” imbuhnya.
Baca juga: Gara-Gara Ini, Laba Bersih Amman Mineral Anjlok 91,58 Persen
Adapun, kontribusi PT PII berupa pembayaran pajak dan dividen secara akumulasi dari tahun 2017 hingga 2023 diperkirakan dapat mencapai Rp2,1 triliun.
Sementara total aset PT PII di tahun 2023 diperkirakan akan tumbuh mencapai sebesar Rp16.435 miliar dari tahun 2022 yang tercatat sebanyak Rp15.555 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama