Jakarta – Ketidakpastian ekonomi masih berlangsung, imbas dari inflasi yang mengalami peningkatan. Banyak yang memperkirakan, hal ini akan mempengaruhi hasil investasi di perusahaan asuransi. AXA Financial Indonesia (AFI) memiliki strategi tersendiri untuk mengantisipasi risiko investasi tersebut.
Chief Financial Officer AFI, Bukit Rahardjo mengungkapkan, strategi investasi yang diterapkan pihaknya selalu berdasarkan risk appetite dan juga kebutuhan dari sisi liabilitas. Oleh karena itu, AFI banyak menempatkan porsi investasinya pada surat berharga negara (SBN) karena merupakan instrumen yang berisiko rendah dan paling aman.
“Strategi investasi kita selalu berdasarkan risk appetite yang kita ambil, dan kebutuhan dari sisi liabilitas. Jadi bagaimanapun juga, apapun yang terjadi apakah itu inflasi dan keadaan ekonomi kita harus tetap mengedepankan apa yang dibutuhkan oleh nasabah, apa yang dibutuhkan oleh liabilitas kita, which is yang teraman adalah SBN,” ujarnya di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Dengan memperhitungkan tingkat risiko yang ada, lanjut Bukit, AFI yakin porsi penempatan investasi pada instrumen SBN sudah sangat tepat. Selain itu, untuk meminimalisir risiko dan mengedepankan kepentingan nasabah, AFI juga tidak berencana merubah strategi atau penempatan investasinya ke arah yang lebih agresif.
“Jadi, kita tidak toleransi kalau kita harus merubah sesuatu untuk menjadi risk appetite yang lebih agresif. Jadi kita punya measure risk appetite kita sendiri dan saya rasa sudah sangat tepat untuk menempatkan di SBN,” katanya. (*) Bagus Kasanjanu