Jakarta – Harga minyak dunia mengalami pergerakan usai meningkatnya konflik perang antara Iran dan Israel beberapa hari terakhir. Kondisi ini melanjutkan reli penguatan yang terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025.
Dinukil Reuters, Senin, 16 Juni 2025, harga minyak mentah Brent naik 1,5 persen, atau USD1,12 menjadi USD75,35 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal Amerika Serikat, naik USD1,10 atau 1,5 persen, menjadi USD 74,08 per barel.
Sebelumnya pada Jumat, 13 Juni 2025, harga minyak mentah ditutup di level USD 74,23 per barel, naik USD 4,87 atau 7,02 persen. Adapun, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik USD 4,94 atau 7,62 persen di USD 72,98 per barel.
Baca juga: Rupiah Diproyeksi Tertekan Akibat Ketegangan Geopolitik Iran-Israel
Seperti diketahui, aksi saling serang antara Israel dan Iran pada Minggu, 15 Juni 2025, menyebabkan korban jiwa di kalangan sipil. Kondisi menambah kekhawatiran akan meluasnya konflik perang.
Termasuk pula kekhawatiran atas gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran vital bagi perdagangan energi global. Sebab, sekitar 19 juta barel per hari, termasuk minyak, kondensat, dan bahan bakar, dikirim melewati selat tersebut.
Baca juga: Setelah Blokir Bantuan, Israel Kini Berencana Putus Aliran Listrik di Gaza
“Seperti yang terlihat pada hari Jumat lalu, aksi jual sempat muncul karena kekhawatiran pasar bereaksi secara berlebihan,” kata Analis Fujitomi Securities Toshitaka Tazawa.
Ia menyebut, saat ini pasar masih mencermati potensi gangguan terhadap produksi minyak Iran akibat serangan Israel ke fasilitas energi.
Meski begitu kata dia, muncul juga kekhawatiran yang lebih besar muncul dari kemungkinan blokade di Selat Hormuz yang dapat menyebabkan lonjakan harga secara drastis. (*)
Editor: Yulian Saputra