Jakarta – Bila kita mendatangi sebuah pasar tradisional maupun tempat berjualan UMKM layaknya di pusat grosir lainnya, masih saja didapati pedagang yang tidak mematuhi protokol kesehatan terutama dalam memakai masker.
Hal itulah yang nampak pada hasil data Satgas Covid-19 per 18 Oktober 2020, dimana pemakaian masker di pasar tradisional maupun lainnya masih rendah dan rentan terhadap penyebaran covid-19. Untuk itu, pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk mematuhi protokol kesehatan.
“Kita lihat sekarang pasar kedisiplinannya lumayan nomor 5, dan ini bisa didorong lagi lebih baik,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi virtual dari Kanal Youtube BNPB Indonesia bertajuk “Penerapan Protokol Kesehatan di UMKM”, Senin 26 Oktober 2020.
Wiku menjabarkan, ketidakpatuhan masyarakat untuk memakai masker paling banyak dilakukan di Jalan umum (20,8%), Rumah (18,4%), Restoran/Kedai (18,1%), Tempat Olahraga Publik/RPTRA (15,3%), serta pasar (11,3%).
Menurutnya, kesehatan dan perekonomian nasional bisa diperbaiki secara bersamaan dengan kesadaran masing-masing pihak termasuk pada pelaku UMKM dan masyarakat umum.
Wiku mengatakan, jika pelaku UMKM menjalankan protokol kesehatan yang baik, maka membuat konsumen yakin untuk membelinya. Ia menegaskan, indikatornya, kalau ekonomi mulai berjalan dan kasusnya naik, artinya ada yang belum disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Meski begitu, secara keseluruhan Wiku menyebut sudah 84,36% masyarakat yang sudah sadar untuk menggunakan masker, sementara 15,64% sisanya belum. Sedangkan untuk protokol kesehatan jaga jarak secara umum sudah 80,06% orang bisa menjaga jarak di tempat publik, dan sebanyak 19,94% sisanya belum. (*)
Editor: Rezkiana Np