Jakarta–Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung diakui pemerintah merupakan bagian dari rencana besar menghubungkan kota-kota besar di Jawa dan luar Jawa. Demikian ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menegaskan bahwa proyek yang telah dilakukan gorundreaking di Bandung, Jawa Barat pekan lalu ini merupakan masa depan transportasi masal di Indonesia. Karenanya, kota-kota yang padat penduduknya harus sudah menggunakan modal transportasi tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi menilai, proyek kereta cepat yang merupakan hasil kerja sama dan sinergi yang konkret antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI dengan BUMN RRT itu bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga untuk menghadapi persaingan global dan kompetisi global.
“Dengan penguasaan teknologi, dengan penguasaan industri manufaktur, harapan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ujar Jokowi.
Ia pun berharap kereta api cepat ini bisa memberikan manfaat baik jangka pendek dan panjang dan berjanji untuk terus memantau proyek. Ia memastikan, proyek kereta cepat yang dikembangkan di wilayah Jakarta dan Bandung ini manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat.
Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 140,9 kilometer (km) yang menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar (Bandung) itu menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam kelompok Proyek Pembangunan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Kereta Api Antar Kota, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yang telah ditandatangani oleh Jokowi pada 8 Januari 2016.
Melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tanggal 8 Januari 2016, Presiden Jokowi telah menginstruksikan pejabat terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan/atau memberikan dukungan dalam percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.(*) Ria Martati