Kemiskinan Turun, Namun Ketimpangan Melebar, Begini Kata Menko Airlangga

Kemiskinan Turun, Namun Ketimpangan Melebar, Begini Kata Menko Airlangga

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen atau turun sebesar 0,46 basis poin dibandingkan Maret 2024 dari total populasi.

Angka tersebut merupakan terendah sepanjang sejarah sejak BPS mulai mengumumkan data kemiskinan pada tahun 1960. Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat 24,06 juta orang pada September 2024 atau turun 1,16 juta dibanding Maret 2024.

Meski demikian, ketimpangan pengeluaran yang diukur dengan gini ratio pada September 2024 tercatat sebesar 0,381 meningkat 0,002 poin dibandingkan dengan Maret 2024.

Baca juga: Tingkat Kemiskinan RI 8,57 Persen di September 2024, Terendah Sepanjang Sejarah

Menaggapi hal terebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah memiliki sejumlah program untuk menurunkan tingkat kemiskinan.

“Kemarin memang ada program untuk penurunan kemiskinan, memang indeks kesenjangan ini yang harus kita dongkrak,” kata Airlangga kepada Wartawan, Jumat, 17 Januari 2025.

Baca juga: Menko Airlangga Nilai Pemangkasan Suku Bunga BI Positif bagi Perbankan

Airlangga mengatakan memang tingkat kesenjangan perlu didongkrak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yakni mendorong kelas menengah. Antara lain, dengan membebaskan Pajak Penghasilan (PPh) bagi pekerja yang memiliki gaji sampai dengan Rp10 juta.

“Makanya arahan Pak Presiden kita harus mendongkrak kelas menengah, antara lain kelas menengah itu kan di UMKM dan pekerja karyawan/karyawati sehingga itu yang kita dorong. Makanya salah satu paket itu yang kita kirim pada tahun ini yang gaji sampai Rp10 juta itu PPh-nya ditanggung pemerintah, sehingga itu akan mendorong daya beli,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62