Jakarta – Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wahyu Utomo mengungkapkan alokasi anggaran subsidi energi yang dirancang dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2024 belum mempertimbangkan peralihan subsidi pertalite (RON 90) menjadi Pertamax Green 92.
“Yang sudah dibahas di APBN 2024 itu belum pertimbangkan Pertamax,” ujar Wahyu dalam acara Mini Talkshow Bedah RAPBN 2024 di Jakarta, Rabu 20 September 2023.
Baca juga: Pengamat Sebut Rencana Penghapusan Pertalite Bikin APBN Jebol, Kok Bisa?
Seperti diketahui, Pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI telah menyepakati alokasi subsidi energi pada tahun 2024 sebesar Rp189,10 triliun. Angka tersebut, lebih tinggi dari usulan RAPBN sebesar Rp185,87 triliun.
Secara rinci, alokasi subsidi energi tersebut terdiri dari subsidi jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan LPG Tabung 3 kg tahun 2024 sebesar Rp113,27 triliun, lebih tinggi dari usulan RAPBN 2024.
Baca juga: Masyarakat Tolak Pembatasan Pembelian BBM Pertalite, Ini Alasannya
Sementara itu, volume LPG disepakati 8,03 juta MT dan volume BBM disepakati sebesar 19,58 juta KL. Kemudian, subsidi listrik sebesar Rp75,8 triliun.
Seperti diketahui, pemerintah dikabarkan mewacanakan untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan menggantikannya dengan pertamax bersubsidi dengan nama Pertamax Green 92. (*)
Editor: Galih Pratama