Kemendag: Efisiensi Tol Laut Dorong Pemerataan Ekonomi di Wilayah Terpencil

Kemendag: Efisiensi Tol Laut Dorong Pemerataan Ekonomi di Wilayah Terpencil

Jakarta – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang menyatakan bahwa program Tol Laut berhasil meningkatkan efisiensi distribusi logistik, mengurangi disparitas harga, dan mendorong pemerataan ekonomi di pelosok Indonesia.

Dalam pernyataannya di Jakarta, beberapa hari lalu, Moga menjelaskan bahwa program ini memberi manfaat besar bagi masyarakat, termasuk stabilisasi harga dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

“Efisiensi ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh pelosok negeri,” ujar Moga, dikutip pada Senin, 7 Oktober 2024.

Baca juga: Program Tol Laut Diklaim Tekan Biaya Logistik Hingga 25%

Program Tol Laut, jelas Moga, diintegrasikan dengan Sinergi Gerai Maritim (SIGM), yang mencakup pembangunan depo di beberapa wilayah dan pelaksanaan temu bisnis antara pelaku usaha.

Dengan adanya SIGM, distribusi barang dari produsen ke konsumen diharapkan bakal lebih efisien, sehingga akses terhadap barang-barang ini lebih merata.

Menurut Moga, program Tol Laut yang dilandasi oleh Peraturan Presiden ini telah mencakup distribusi 11 bahan pokok, 7 bahan penting, dan 32 barang lainnya.

“Kalau kita flashback, Tol Laut ini dasarnya Peraturan Presiden, lalu kita turunkan menjadi aturan di Kementerian Perdagangan. Ada 11 bahan pokok, 7 bahan penting, dan 32 barang lainnya yang masuk dalam pengaturan distribusi Tol Laut,” paparnya.

Baca juga: HK Beberkan Progres Pembangunan Tol Trans Sumatera Dalam 4 Tahun Terakhir

Disparitas harga turun signifikan

Ia juga mengungkapkan bahwa disparitas harga antarwilayah telah menurun signifikan, dari 14,2 persen pada 2015 menjadi 10,25 persen pada 2024, dengan dampak paling terasa di Indonesia Timur.

Moga menekankan bahwa keberhasilan program ini terwujud berkat koordinasi lintas lembaga yang solid.

Selain itu, pemerintah mendorong peningkatan produksi lokal untuk mengoptimalkan muatan balik, sehingga biaya logistik dapat ditekan.

Baca juga: Bawa Pesan Perdamaian dan Toleransi, Grand Syekh Al Azhar Sambangi Jokowi di Istana Merdeka

Inisiatif Presiden Jokowi

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa program Tol Laut merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo ata Jokowi untuk mengatasi masalah logistik di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).

Ia menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada 2015, Tol Laut telah berkembang dari 3 trayek menjadi 39 trayek, dengan muatan meningkat pesat dari 30 ton menjadi hampir 990 ton pada 2023.

Jumlah kapal dan pelabuhan yang dilayani juga terus bertambah, mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi disparitas harga dan kelangkaan barang di wilayah-wilayah terpencil.

Melalui program ini, pemerintah terus berupaya menciptakan distribusi logistik yang lebih merata dan mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh pelosok negeri. (*)

Related Posts

News Update

Top News