Jakarta – Sun Life Indonesia akan meningkatkan kapasitas distribusi asuransi dengan jalur multi distribusi serta menambah tenaga pemasar yang berkualitas untuk mendukung target perolehan bisnis. Kedua hal ini menjadi strategi perusahaan untuk menghadapi tahun 2022 yang masih dipenuhi ketidakpastian.
“Hal ini juga sejalan dengan rencana Perusahaan untuk menjalankan program dari OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di mana Sun Life terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai perencanaan keuangan dan mendongkrak pertumbuhan bisnis, serta memberikan layanan Nasabah yang terintegrasi,” ujar Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia pada keterangannya beberapa waktu lalu.
Selain itu, sejumlah investasi juga gencar dilakukan Sun Life Indonesia untuk pengembangan bisnis. Beberapa diantaranya adalah melakukan pengembangan teknologi digital dan infrastruktur untuk mempermudah akses bagi Nasabah, serta pelaksanaan beragam aktivitas dan kampanye komunikasi untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat.
Pada April lalu, Sun Life mengumumkan penandatangan kerja sama untuk memperdalam kemitraan bancassurance dengan CIMB Niaga untuk jangka waktu 15 tahun yang akan dimulai pada Januari 2025. Indonesia memiliki potensi yang besar dan merupakan pasar prioritas di Asia di mana kemitraan dengan CIMB Niaga juga adalah investasi terbaru dalam rangka memperkuat platform Sun Life untuk memperluas jangkauan, potensi pertumbuhan di pasar dan mempercepat strategi jangka panjang Sun Life untuk mengembangkan kapasitas distribusinya.
Perseroan mengungkapkan terwujudnya pencapaian strategis perusahaan selama tahun 2021 yang terwujud atas upaya investasi bisnis jangka panjang yang strategis dan agresif sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini sekaligus memperkuat pondasi pertumbuhan dan ekspansi bisnis Sun Life di Indonesia yang meliputi pengembangan jalur distribusi, teknologi digital, merek, maupun akuisisi saham dari mitra distribusi jangka panjang guna mematuhi aturan pemerintah mengenai kepemilikan tunggal (single presence policy).
Dari sisi kinerja, total pendapatan premi perusahaan sepanjang 2021 meningkat sebesar 25% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2020. Pada periode yang sama, perusahaan juga telah membayarkan klaim sebesar Rp498,7 milliar yang mencerminkan komitmen Sun Life Indonesia untuk selalu mengedepankan kepentingan Nasabah dan memenuhi kewajiban perusahaan kepada Nasabah.
Hingga 31 Desember 2021, Risk Based Capital (RBC) Konvensional Sun Life sebesar 553%, jauh lebih tinggi di atas persyaratan minimum pemerintah sebesar 120%. Adapun RBC Dana Perusahaan Syariah dan Tabarru Sun Life sebesar 969% dan 132%, juga lebih tinggi di atas persyaratan minimum pemerintah sebesar 120%. RBC yang besar ini merefleksikan kekuatan permodalan Sun Life Indonesia untuk terus bertumbuh secara sehat di Indonesia dan membantu keluarga mencapai kemapanan finansial serta menjalani hidup yang lebih sehat. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra