Bogor – Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir mengungkapkan dalam kajian KEIN, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi 7% bisa tecapai hingga 2019. Dengan catatan industri dalam negri bisa di kembangkan semakin baik.
“Indonesia punya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai. Jika ini dikembangkan akan membuat Indonesia kedepan bisa unggul,” kata Soetrisno dalam Workshop Media di Bogor, Sabtu, 13 Agustus 2016.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta menambahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7% secara berkualitas, ada tiga prioritas yang menjadi kajian KEIN.
Pertama peningkatan pertumbuhan investasi 10% per tahun, kedua mendorong pertumbuhan ekspor 3% per tahun, dan ketiga pengendalian pertumbuhan impor 2% per tahun.
“Rumusnya sederhana, tetapi sangat kompleks. Namun kita optimis. Karena bila dilihat dari tahun 2015, ekspor barang dan jasa sudah lebih tinggi dari inpor. Dimana ekspor mencapai US$171 miliar dan impor hanya US$166 miliar,” kata Arif.
Adapun untuk pemenuhan tiga prioritas tersebut dalam jangka pendek, pemerintah perlu mendorong konsumsi dengan menjaga inflasi tetap rendah dan mendorong daya beli kelompok rumah tangga miskin semakin kuat.
Sementara untuk investasi yakni mengoptimalkan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri dengan kampanye investasi yang masif dan terstruktur.
“Sedangkan untuk mendorong ekspor bisa dilakukan dengan meningkatkkan jaringan promosi dan pemasaran ekspor untuk produk inovatif dan komoditi potensial serta melaksanakan dan memperluas skema pembiayan bilateral dengan mengefektifkan kerjasama lembaga pembiayaan ekspor antar negara. Disisilain dalam mengendalikan inpor dengan cara. mempermudah inpor bahan baku untuk industri padat karya,” tutupnya. (*) Dwitya Putra
Editor : Apriyani K