KB Bukopin Fokus Genjot Pendapatan dan Bersihkan Kredit Bermasalah di 2023

KB Bukopin Fokus Genjot Pendapatan dan Bersihkan Kredit Bermasalah di 2023

Jakarta — PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) akan fokus untuk mengurangi jumlah kredit bermasalah (NPL) dan meningkatkan pendapatan di 2023.

Hingga akhir tahun ini, KB Bukopin menargetkan dapat membenahi kredit bermasalah dengan menekan rasio netperforming loan (NPL) gross hingga di bawah 5%.

Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan, pada 2022–2023, perusahaan fokus pada upaya peningkatan aset-aset berkualitas tinggi, membersihkan kredit bermasalah, dan membangun kembali kepercayaan pasar sekaligus meningkatkan pendapatan.

Menurutnya, hingga kuartal III/2022 KB Bukopin berhasil menurunkan NPL gross menjadi 8,75% dari posisi sebelumnya 10,66% year on year (yoy). Perbaikan rasio NPL berhasil diraih antara lain melalui penjualan kredit berkualitas rendah, di mana pada 2022 KB Bukopin telah menjual kredit berkualitas rendah sebesar Rp5,4 triliun.

“Dengan demikian, sampai dengan September 2022 total kredit berkualitas rendah yang telah berhasil diselesaikan KB Bukopin tercatat lebih dari Rp10 trilliun. Untuk menyelesaikan kredit bermasalah tersebut, KB Bukopin melakukan beberapa cara antara lain seperti melaksanakan penagihan secara intensif, melakukan penjualan dan penghapusbukuan,” ujar Robby.

Selain itu, di sisi pendapatan KB Bukopin berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih dan memperbaiki net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih. Perusahaan berhasil menurunkan beban bunga hingga 19% yoy menjadi Rp1,95 triliun pada kuartal III/2022 KB Bukopin, sehingga pendapatan bunga bersih bisa meningkat 51% yoy, dari Rp487,56 miliar menjadi Rp737,63 miliar.

Adapun NIM tercatat sebesar 1,4%, atau terus meningkat dari posisi akhir per Desember 2021 sebesar 0,95%. Perbaikan NIM ini diperoleh lantaran perusahaan fokus pada penghimpunan dana murah.

Selain itu, KB Bukopin juga menerima kepercayaan berupa pinjaman berjangka panjang dari International Finance Corporation (IFC) sebesar Rp4,3 triliun. Perusahaan juga menerbitkan subloan sebesar Rp3 triiun.

Sebagai bagian dari KBFG yang total asetnya mencapai US$560,1 miliar, KB Kookmin Bank mempunyai daya dukung yang sangat besar untuk mendorong perkembangan dan kemajuan KB Bukopin.

Berbekal dukungan itu, KB Bukopin akan memanfaatkan kelebihan kekuatan jaringan bisnis KBFG melalui perusahaan-perusahaan Korea untuk mendongkrak pendapatan.

“Selain itu, KB Bukopin juga akan mengoptimalkan kelebihannya sebagai bank yang memiliki basis kuat di kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM] untuk meningkatkan pendapatan,” sambungnya.

Dukungan permodalan KBFG terhadap KB Bukopin tercermin melalui rencana right issue yang akan dilaksanakan tahun ini.

Rencana KB Financial Group memperbaiki dan memperkuat kinerja KB Bukopin melalui penambahan modal oleh KB Kookmin Bank dengan skema rights issue tersebut telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 November 2022. (*) Ranu Arasky

Related Posts

News Update

Top News