Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, Presiden Prabowo Panggil Menkes Budi ke Istana

Kasus COVID-19 Melonjak Lagi, Presiden Prabowo Panggil Menkes Budi ke Istana

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/6).

Dalam pertemuan tersebut, Menkes melaporkan perkembangan situasi COVID-19 di Tanah Air yang saat ini tengah meningkat di sejumlah nagara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Hongkong.

Budi mengatakan, meski terjadi peningkatan kasus Covid-19, namun masyarakat diimbau untuk tidak panik.

“Tapi ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” ucap Menkes, dinukil laman resmi sekab.go.id, Rabu (4/6).

Baca juga: DPR Ingatkan Pemerintah Jangan Lengah Hadapi Ancaman Gelombang Baru Covid-19

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran perihal peringatan untuk peningkatan kewaspadaan pada penularan COVID-19.

Surat edaran terkait peringatan untuk peningkatan kewaspadaan pada penularan COVID-19. Dalam surat edaran yang dirilis pada 23 Mei 2025 itu, Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi potensi peningkatan kasus serta potensi wabah COVID-19 di Indonesia

“Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, Murti Utami dikutip Antara.

Baca juga : Kasus COVID-19 Melonjak Lagi di Thailand hingga Singapura, Bagaimana dengan RI?

Ia menjelaskan, varian COVID-19 yang dominan merebak di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan J.1). Kemenkes menyebut, transmisi penularan COVID-19 dan angka kematian masih rendah. 

Sementara di Indonesia, kasus COVID-19 di Tanah Air pada pekan ke-20 menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan. 

“Dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59 persen) dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1,” pungkasnya.

Perkembangan Isu Kesehatan Lainnya

Selain melaporkan perkembangkan COVID-19, Menkes juga menyampaikan terkait perkembangan program prioritas pembangunan 66 rumah sakit baru.

Ia menjelaskan bahwa target lima tahun kini dipercepat menjadi dua tahun dengan 32 rumah sakit dibangun tahun 2025. 

“Tahun ini rencananya 32, tahun depan 34. Dari 32 ini, 16 sudah groundbreaking. Jadi diharapkan bisa selesai tahun ini. Nah sisanya akan di-groundbreaking segera. Cuma ada sedikit realokasi anggaran yang butuh persetujuan dari beliau. Tadi beliau juga sudah menyetujui. Nggak nambah anggaran, tapi perpindahan post-anggaran untuk quick win yang pertama itu,” jelasnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 Melonjak Lagi di Thailand hingga Singapura, Bagaimana dengan RI?

Di sisi lain, program cek kesehatan gratis yang menjadi bagian dari program Presiden pada bidang kesehatan juga menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga awal Juni 2025, Menkes mengatakan bahwa sebanyak 7,8 juta warga Indonesia telah menerima layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

“Dan seharinya itu 200 ribu. Jadi per bulan itu antara 5 jutaan lah orang yang cek kesehatan gratis,” terang Menkes.

Program ini, menurutnya, akan diperluas ke lingkungan sekolah mulai bulan ini dan bulan depan, dengan target jangkauan hingga 50 juta warga Indonesia. Kepada Presiden, Menkes juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang dapat teridentifikasi selama proses cek kesehatan gratis. 

“Saya bilang kalau di bayi itu ada masalah jantung kongenital. Jadi cacat jantung bawaan itu tinggi. Kalau balita itu masalah gigi ternyata yang tinggi. Kalau dewasa itu masalahnya darah tinggi dan diabetes. Lansia juga,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62