Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengaku akan terus mendukung seluruh kebijakan pemerintah untuk dapat kembali menguatkan nilai tukar rupiah salah satunya dengan menggenjot Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta mengkonversikan devisa hasil ekspornya ke dalam mata uang rupiah.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani sendiri bahkan optimis dapat mengimbau 50 persen dari seluruh hasil ekspor pelaku usaha untuk mengkonversikan hasil ekspornya ke Rupiah.
“Targetnya kita sekarang yang dikonversikan ke rupiah bisa naik 40 hingga 50 persen dan ini adalah kesadaran dunia usaha kita,” kata Rosan di Hotel Westin Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus mengimbau kepada seluruh pengusaha agar membawa defisa hasil ekspornya ke Indonesia. Rosan juga menjelaskan kebijakan DHE sebelumnya telah diterapkan sejak tahun 2011 namun penerapan DHE oleh eksportir baru sekitar 81 persen sedangkan eksportir yang yang mengkonversikan devisa hasil ekspornya ke dalam mata uang rupiah hanya sekitar 15 persen.
Baca juga: BI Kaji Kebijakan Insentif DHE Bagi Eksportir
Rosan berharap, dengan menggencarkan DHE bagi para pelaku usaha nantinya dapat memulihkan angka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Sebagai informasi, BI mencatat defisit transaksi berjalan meningkat pada triwulan II 2018. Defisit transaksi berjalan tercatat 8,0 miliar dolar AS (3,0% PDB) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS (2,2% PDB).(*)