Kadin Jadi Tuan Rumah Forum Infrastruktur Terbesar ASEAN

Kadin Jadi Tuan Rumah Forum Infrastruktur Terbesar ASEAN

Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, yang rencananya akan digelar pada 8-11 Nopember 2016 mendatang. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Indonesia Infrastructure Week 2016 yang diadakan di Jakarta Convention Center, Jakarta.

ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum merupakan sebuah inisiatif nirlaba dari KADIN untuk membahas tantangan masa depan yang dihadapi ASEAN di empat tahapan pembangunan proyek infrastruktur, yaitu: perencanaan, pembiayaan, pembangunan dan pengoperasian.
“Tujuan kami adalah mendukung agenda infrastruktur pemerintah Indonesia serta kawasan ASEAN yang lebih luas. Kami ingin mendorong terciptanya hubungan strategis dan memberikan kesempatan kerjasama bisnis bagi pemerintah pusat maupun daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan pengembang swasta terkemuka di bidang teknologi dan jasa, bersama dengan para investor global yang diundang dalam forum ini,” terang Rosan P. Roeslani, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum akan berfokus pada agenda infrastruktur Indonesia selama 5 tahun ke depan senilai US$ 450 miliar dan ASEAN Master Plan for Connectivity senilai US$ 3,3 triliun untuk 15 tahun ke depan. “Indonesia merepresentasikan sepertiga dari anggaran infrastruktur ASEAN yang telah diajukan, maka sudah sewajarnya Indonesia menciptakan sebuah wadah bagi pemerintah dan sektor swasta agar dapat menyamakan visi, membangun kemitraan dan mengeksplorasi cara-cara nyata yang dapat mendukung Master Plan for ASEAN Connectivity 2025 seraya memberikan kesempatan untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia,” lanjut Rosan.

Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, Investasi infrastruktur saat ini merupakan fokus utama dari pemerintah Indonesia untuk mempercepat Agenda Pembangunan Nasional. Sebagai gerbang utama bagi pebisnis dengan pemerintah, BKPM memiliki amanat untuk menyokong investasi langsung baik dari dalam maupun luar negeri dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif. “ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum ini akan menyediakan wadah bagi para pemimpin industri dan pemerintah di wilayah ASEAN untuk mendiskusikan kesempatan investasi domestik dan regional yang tercantum dalam Master Plan for ASEAN Connectivity 2025” imbuhnya.

Thomas menambahkan, ada tiga prioritas utama untuk fokus pada sektor infrastruktur. Pertama, 226 Proyek-Proyek Strategis Nasional, kedua, proyek-proyek pembangkit listrik dan ketiga, pengendalian limbah dari proyek-proyek energi. “BKPM tentu akan memfasilitasi dan terus memberikan bantuan bagi investor, terutama dalam menyalurkan minat investasi di sektor infrastruktur” tegasnya.

Berdasarkan data realisasi investasi Triwulan II (April-Juni) 2016 yang baru saja dirilis BKPM pada Jum’at pekan lalu, terjadi peningkatan investasi sebesar 12,3 % dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yaitu dari Rp 135,1 triliun menjadi Rp 151,6 triliun. Secara kumulatif, realisasi investasi selama Januari hingga Juni 2016 adalah sebesar Rp 298,1 triliun, meningkat sebesar 14,8% dibandingkan periode yang sama 2015 yang sebesar Rp259,7 triliun.

Hingga semester  pertama 2016, investasi di sektor infrastruktur terutama berasal dari 2 kelompok utama. Sektor listrik, gas dan air dengan realisasi investasi PMDN total sebesar Rp 8,51 triliun, dan realisasi PMA total sebesar US$ 613,24 juta. Kemudian, sektor konstruksi dengan realisasi PMDN total sebesar Rp 8,35 triliun dan realisasi PMA total sebesar US$ 75,26 juta.

Alan Solow, CEO PT Infrastructure Asia, mitra KADIN mengatakan, tahun lalu, Indonesia Infrastructure Week dikunjungi oleh 13.620 orang termasuk peserta internasional dari 35 negara dan diperkirakan menghasilkan nilai transaksi sebesar US$9,6 miliar sepanjang minggu tersebut.(*)

Related Posts

News Update

Top News