Jumlah Investor Saham TUGU Membeludak, Ini Pemborongnya

Jumlah Investor Saham TUGU Membeludak, Ini Pemborongnya

Jakarta – Sebagai emiten anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero), yaitu PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance mencatat peningkatan jumlah pemegang saham yang mencapai 7.498 investor per akhir Juni 2024 dibandingkan pada akhir Desember 2023 yang sebanyak 6.377 pemegang saham atau naik sebanyak 1.121, berdasarkan data RTI.

Mengacu data Bloomberg, investor asing yang paling sering memburu saham TUGU salah satunya adalah Jom Fund Management sebagai perusahaan investasi asal Finlandia yang tercatat memiliki 18 juta saham TUGU. Sehingga, dana asing yang masuk ke saham TUGU secara total mencapai Rp8,4 miliar.

Tidak hanya itu, perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS), yakni Russel Investment Group yang terpantau memiliki 4,15 juta saham TUGU per Mei 2024 dari akhir bulan sebelumnya yang sebanyak 3,71 juta saham atau mengalami peningkatan 439 ribu.

Baca juga: Makin Moncer, Laba Operasional Tugu Insurance Melesat 60 Persen

Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, mengatakan bahwa, meskipun TUGU tergolong saham small and middle cap, namun dengan fundamental kuat dan prospek yang cerah membuatnya dilirik oleh fund manager asing.

“Memang dari sisi size atau inflow dana asing yang masuk tidak sebesar pada saham big-caps. Namun masuknya saham TUGU ke dalam portofolio mereka menunjukkan bahwa saham TUGU masuk ke kriteria dan filosofi investasi mereka,” ucap Leonardo dalam keterangannya di Jakarta, 11 Juli 2024.

Tidak hanya investor asing, Direksi TUGU juga tercatat melakukan aksi beli, di mana salah satu anggota direksi yang belakangan ini terbilang rajin membeli saham TUGU adalah Tatang Nurhidayat yang menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.

Mengacu pada dokumen Keterbukaan Informasi (KI) perseroan, per akhir Juni 2024, Tatang memiliki 244.500 saham TUGU, jumlah tersebut bertambah dari akhir Mei yang mencapai 168.500 saham. Tatang juga terpantau beberapa kali membeli saham TUGU di bulan Juni lalu.

“Pembelian suatu saham perseroan oleh direksi menunjukkan bahwa jajaran manajemen kunci optimis terhadap fundamental perusahaan dan ini menjadi sinyal ke pasar terkait optimisme mereka dalam mengelola perusahaan,” imbuhnya.

Baca juga: Kinerja Solid, Harga Saham TUGU Lanjutkan Tren Penguatan

Hingga akhir Mei 2024, laba usaha asuransi TUGU (induk non-konsolidasi) yang turut di kenal publik dengan brand Tugu Insurance tercatat mencapai Rp285 miliar atau naik 60 persen secara tahunan dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya di Rp178  miliar.

Di saat yang sama TUGU induk juga membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp2,2 triliun. Nilai tersebut juga tumbuh 54 persen dibandingkan dengan akhir Mei 2023 yang juga sejalan dengan kenaikan laba usaha asuransinya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News