Jakarta – PT. Bank JTrust Indonesia Tbk, (BCIC) melaporkan kinerja keuangannya di kuartal I-2022. Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp728 juta hingga akhir Maret 2022.
Rugi bersih tersebut menunjukan adanya penyusutan bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp148,6 miliar. Namun, perseroan optimis rugi bersih akan terus mengalami penyusutan hingga akhir tahun, sejalan dengan kinerja yang terus membaik.
JTrust Bank menunjukan kemajuan kinerja di tahun 2021, ditunjukan oleh meningkatnya kredit sebesar 36,25% menjadi Rp10,02 triliun, serta peningkatan simpanan nasabah yang turut naik sebesar 22,05% menjadi Rp15,95 triliun.
JTrust Bank juga telah melakukan pem nuhan modal inti minimum bank, sehingga rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank meningkat di tahun 2021 menjadi 15,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 11,59%.
Dari sisi kondisi likuiditas perseroan juga cukup memadai dengan meningkatnya rasio kecukupan likuiditas menjadi 168,22% di tahun 2021 dibandingkan di tahun sebelumnya sebesar 147,13%.
Direktur Utama JTrust Bank, Ritsuo Fukadai optimis dengan semakin membaiknya perekonomian nasional dan penerapan strategi yang tepat dan efektif. Perseroan akan terus fokus merealisasikan rencana bisnis dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Meskipun tahun ini masih akan diliputi oleh tantangan dan ketidakpastian, J Trust Bank optimis dengan prospek usaha ke depannya seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. J Trust Bank akan terus fokus untuk merealisasikan rencana bisnis, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” ucap Ritsuo Fukadai dalam RUPST, 27 Mei 2022. (*) Khoirifa