Jakarta – Menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 Ignasius Jonan mengungkapkan resep jitu kepada anak muda yang ingin menjadi pemimpin yang sukses di masa depan.
Ia mengatakan, prinsip pertama dalam kepemimpinan saat ini adalah bisa memberikan influence (pengaruh), bukan authority (otoritas).
Adapun kepemimpinan yang paling efektif bukan mengenai kemampuan teknikal dan memiliki seluruh jawaban, tetapi lebih mengenai bagaimana individu yang bisa menunjukkan kerentanan, terhubung dengan orang lain dan bisa membebaskan potensi yang dimilikinya.
Baca juga: Membangun Manusia (Pemimpin) Berkarakter
Hal tersebut disampaikan Jonan ketika menjadi narasumber dalam acara Aspiring Professional Accountant Festival (APAFest) 2023 pada sesi FinBiz2030 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), bekerja sama dengan One Young World (OYW) dan Chartered Accountants Worldwide (CAW).
“Hal-hal kecil yang paling bisa berdampak pada organisasi adalah bagaimana berfokus tentang perkembangan kepemimpinan,” kata Jonan yang merupakan Dewan Penasihat IAI dikutip 14 November 2023.
Kepemimpinan, kata dia, tentang bagaimana membuat orang lain menjadi lebih baik sebagai hasil dari kehadiran kita dan memastikan bagaimana dampak kita masih terus terasa meskipun kita sudah tidak ada.
“Pemimpin yang baik selalu mempraktikkan 3 R, yakni Respect for self, Respect for others, dan Responsibility for all their actions,” kata Jonan.
Sementara, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI Ardan Adiperdana mengatakan, bahwa tema APAFest WE THE FUTURE: Redefining Talent, Skill, and Competencies. Talent dalam konteks akuntansi, merupakan program yang didesain untuk membangun linkage esensial antara entitas pemberi kerja terkemuka, dengan talenta akuntansi terbaik di Indonesia, serta profesi sebagai fasilitator.
“IAI APAFest memungkinkan terciptanya simbiosis mutualisma dan hubungan yang saling menguntungkan antara industri, mahasiswa sebagai talenta akuntansi terbaik, serta IAI sebagai organisasi profesi,” jelasnya.
Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2017, APAFest telah menjadi inisiatif penting bagi pengembangan generasi muda akuntan Indonesia.
Baca juga: Pemimpin Adaptif Menjadi Kunci di Era Penuh Perubahan
Puncak penyelenggaraan APAFest 2023 bekerja sama dengan event FinBiz2030 dan mendapatkan eksposur global. Kini, APAFest 2023 adalah penyelenggaraan ke-7, dan diselenggarakan secara hybrid di Main Hall BEI, untuk mendapatkan engagement yang optimal dengan para pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun global.
Lanjut Ardan, bukan tanpa alasan APAFest sejak pertama diselenggarakan di Main Hall BEI. Hal ini mengingat pasar modal dan bursa efek kini telah menjadi indikator utama bagi investasi dan perekonomian.
Emiten di pasar modal merupakan pengguna utama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan IAI, dan laporan keuangan berdasarkan SAK menjadi dasar pengambilan keputusan penting di pasar modal. (*)