Di tengah tekanan ekonomi global yang sedang mengalami penurunan, perbankan Indonesia masih baik-baik saja menghadapi kondisi seperti ini. Indra Haryono.
Jakarta – Indonesia masih akan mengalami tekanan dari berbagai industri, tidak terkecuali industri keuangan. Namun, hal ini bukan menjadi halangan yang akan membonsai pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan, kondisi perbankan Indonesia masih baik-baik saja sampai saat ini. Pendapat itu diutarakannya setelah mengadakan diskusi singkat bersama beberapa direksi perbankan dalam negeri.
Menurutnya, tidak ada masalah yang berarti dalam industri perbankan saat ini. Dia menyampaikan, pertumbuhan kredit yang dilakakukan industri masih tumbuh di kisaran 15-16%, non performing loan (NPL) juga masih dpbisa dikendalikan dengan baik.
“Saya sudah ketemu dengan beberapa direksi bank tadi, katanya NPL masih normal. Ya, kalau di angka 2%, kadang naik, tapi bisa dikendalikan untuk bisa turun lagi. Profit juga masih bisa didapatkan,” ujarnya dalam pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015.
Jokowi mengungkapkan, selama industri perbankan masih bisa mendapatkan keuntungan, berarti industri masih baik. Meski demikian, industri harus tetap berhati-hati dengan kondisi sekarang ini karena gejolak ekonomi masih akan terus berlanjut.
“Saya selalu memanggil para pelaku industri setiap hari untuk tahu kondisi ekonomi kita dan bagaimana mengatasinya. Kita semua harus buka-bukaan terhadap kondisi ekonomi kita saat ini. Kalau ada masalah, kita cari solusinya bersama-sama untuk ke depannya,” tutupnya.