Jakarta – Menjelang Ramadan dan Lebaran, Pemerintah duduk bersama membahas beberapa hal. Pertama, tentang perkembangan inflasi dan pengendalian harga pangan. Kedua, tentang evaluasi kesiapan infrastruktur transportasi dan angkutan penumpang. Ketiga, tentang evaluasi kesiapan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Di rapat kali ini, kita tidak hanya fokus membahas pangan, tapi juga soal perhubungan dan BBM menjelang bulan puasa dan Idul Fitri,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi tentang Persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1440 H, di Jakarta, Kamis 25 April 2019.
Hadir dalam kesempatan ini antara lain Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko; dan perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Disisi lain, perkembangan inflasi ramadan dan idul fitri dalam 2 tahun terakhir menurun. Inflasi volatile food lebih terkendali, termasuk harga beras yang tidak lagi mengalami inflasi. Namun, yang menjadi perhatian adalah angkutan udara.
Menko Perekonomian mengharapkan agar Bulog menjaga ketersedian stok dan stabilisasi beberapa harga pangan seperti beras, minyak goreng, daging, gula dan bawang merah, bawang putih, serta cabai merah. Bulog juga diharapkan mengambil peran dalam menstabilkan harga, namun dengan tetap memperhatikan kepentingan 2 sisi baik produsen maupun konsumen.
Selain itu, Bulog juga perlu memperhatikan pembangunan gudang-gudang di daerah yang surplus (misalnya beras), demikian pula untuk daerah-daerah yang defisit sehingga harga bisa dikendalikan di tingkat konsumen tanpa mengorbankan harga di tingkat produsen.
Untuk pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Menteri Perdagangan, Bulog dan Satgas Pangan diharapkan bekerjasama dalam menertibkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). (*)