Jakarta – PT Jasa Raharja (Jasa Raharja) mengungkap kecelakaan lalu lintas didominasi oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Menurut data yang disampaikan Rivan A. Purwantono, Direktur Utama Jasa Raharja, sebanyak 71 persen kecelakaan didominasi oleh kendaraan sepeda motor. Kemudian, korban laka paling banyak tercatat oleh laki-laki sebesar 68,55 persen dan 31,45 persen perempuan.
“Dari (prosentase kecelakaan laki-laki) itu dampaknya adalah kemiskinan,” kata Rivan, di Jakarta, Senin 27 November 2023.
Lebih lanjut, data Jasa Raharja menyebut bahwa korban laka berdasarkan profesi terbesar adalah pelajar/mahasiswa 38,84 persen, diikuti karyawan swasta 20,00 persen, wiraswasta 18,68 persen, buruh/tani 11,30 persen, Ibu Rumah Tangga 8,67 persen dan Polri/TNI 4,91 persen.
Baca juga: Jasa Raharja Luncurkan Pedoman Penanganan Kecelakaan Nasional
Kemudian, berdasarkan rentang usia terbesar adalah usia produktif 26-55 tahun sebesar 44,35 persen, pelajar 6-25 tahun sebesar 35,63 persen, lansia 56 tahun ke atas 18,22 persen dan balita 0-5 tahun sebesar 1,80 persen.
Sementara itu, hal yang sama juga diungkapkan Rizka Andalucia, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan. Menurutnya, kecelakaan lalu lintas, di mana sebagian besar korbannya adalah laki-laki pasti berdampak terhadap perekonomian.
“Pernah dilakukan suatu penelitian di beberapa negara, bahwa bukan hanya di Indonesia saja, kecelakaan lalu lintas ini dapat merugikan 3 persen dari GDP pemerintah. Maka dampak pada perekonomian nasional juga cukup signifikan,” ujarnya.
Baca juga: Tekan Angka Kecelakaan, Tugu Insurance Gelar Kampanye Cerdas Berkendara Lewat Aplikasi t drive
Oleh karena itu, kata Rizka, dengan penanganan yang tepat dan respons time yang cepat dari Jasa Raharja, sangat penting dilakukan. Dalam hal ini, Jasa Raharja telah mampu menurunkan speed penyelesaian berkas dari yang sebelumnya 60 menit menjadi 10 menit 42 detik. Jasa Raharja juga mampu melakukan santunan dalam 1 hari 4 jam.
“Ini suatu prestasi yang dapat kami apresiasi kepada Jasa Raharja atas pelayanan tersebut, sehingga Rumah Sakit sebagai mitra Jasa Raharja dapat segera melakukan tindakan penanganan kepada pasien,” tambah Rizka. (*) Ayu Utami