Potensi kredit di sektor perikanan dan kelautan Rp7,6 triliun. Jamkrindo bidik penjaminan kredit ke sektor nelayanan melalui jaminan kredit maritim. Achmad Fuad.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sektor kelautan yang sangat besar. Namun begitu, akses UMKMK di bidang kelautan dan perikanan terhadap pembiayaan perbankan masih sangat terbatas Statistik Perbankan Indonesia Januari 2015 menunjukkan, kredit perbankan umum bagi sektor perikanan sebesar Rp7,6 triliun, tumbuh 20,3% dari tahun lalu. Porsinya masih sangat kecil dari total kredit perbankan.
Jamkrindo bersama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sepakat bekerjasama penjaminan kredit komersial untuk UMKMK. Beberapa koperasi dan UMKM di sektor maritim yang akses kreditnya diberikan BNI, seluruhnya dijaminkan oleh Perum Jamkrindo.
Salah satu realisasi penyaluran kredit yang sekaligus mendapat jaminan kredit adalah kredit BNI kepada Koperasi Perikanan Mina Rizki Abadi yang memiliki anggota nelayan tangkap dan pemindang ikan. Sebaran usaha koperasi itu ada di delapan tempat, yakni Kendari, Banggai, Manado, Natuna, Pelabuhanratu, Ambon, Surabaya, dan Makassar. Kredit yang diberikan BNI berbentuk kredit modal kerja.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan, penjaminan kredit diperlukan dalam penyaluran kredit kelautan dan perikanan untuk UMKM. “Dari sisi kelayakan usaha, sektor itu bisa saja layak. Namun, selama ini belum tersentuh oleh kredit bank. Penjaminan akan membuat penyaluran kredit menjadi lebih aman, tetapi juga bisa makin luas,” kata Baiquni.
Baiquni menjelaskan, penyaluran kredit ke sektor perikanan dan kelautan tahun 2015 bisa mencapai Rp1,6 triliun. Jumlah ini dialokasikan untuk koperasi perikanan sebesar Rp58 miliar, industri balok es dan cold storage Rp100 miliar, kapal penangkap ikan Rp100 miliar, dan pengolahan ikan dari sektor UMKM sebesar Rp400 miliar.
Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jamkrindo yang juga Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) menjelaskan, Jamkrindo akan lebih fokus lagi merambah sektor kemaritiman, terutama usaha mikro kecil dan menengah serta koperasi (UMKMK). Sektor ini dinilai menjadi primadona ke depan dan menjadi arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk digarap.
“Bidang kemaritiman nanti akan kami wujudkan dengan terobosan berbagai kerja sama dan kemitraan terhadap pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.