Jalin & Netzme Hadirkan Purpose Market 2025 Dorong Konsumsi Berkelanjutan

Jalin & Netzme Hadirkan Purpose Market 2025 Dorong Konsumsi Berkelanjutan

Poin Penting

  • Jalin dan Netzme menggelar Purpose Market 2025 untuk mendorong pola konsumsi berkelanjutan melalui bazar barang layak guna, UMKM lokal, serta edukasi ekonomi sirkular
  • Seluruh transaksi menggunakan QRIS Soundbox dan fitur QRIS TAP, memastikan pembayaran cepat, akurat, dan transparan sekaligus mengurangi penggunaan uang tunai dan struk kertas.
  • Acara menghadirkan flea market digital, workshop upcycle, pop-up talk keuangan, dan layanan perbaikan gratis.

Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bersama PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) menghadirkan Purpose Market 2025 di One Satrio, Mega Kuningan, Jakarta, sebagai upaya mendorong pola konsumsi yang lebih berkelanjutan di tengah meningkatnya timbunan sampah nasional.

Data KLHK menunjukkan Indonesia menghasilkan 70,6 juta ton sampah pada 2024 dan diproyeksikan mencapai 82 juta ton pada 2045 jika pola konsumsi tak berubah.

Melalui bazar publik yang menampilkan barang layak guna serta produk pelaku usaha lokal, acara ini memastikan nilai ekonomi berputar di dalam negeri sekaligus memperkuat peran UMKM.

Purpose Market 2025 menjadi bagian dari inisiatif TJSL Jalin yang menyatukan agenda keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan UMKM, sosial, dan literasi keuangan.

Baca juga: Jalin Tunggu Aba-Aba Regulator untuk QRIS Cross Border ke China

Seluruh pembayaran di Purpose Market 2025 menggunakan QRIS Soundbox untuk menjamin transaksi cepat dan akurat, termasuk memberi kesempatan pengunjung mencoba fitur QRIS TAP.

Direktur Jalin, Eko Dedi Rukminto, menyatakan bahwa keberlanjutan harus hadir dalam aktivitas sehari-hari.

“Purpose Market 2025 mengajak kita melihat nilai sebelum membuangnya. Banyak barang tidak benar-benar menjadi sampah; mereka hanya berpindah pemilik dan mendapatkan fungsi baru,” ujarnya, dikutip Kamis (27/11).

Ia menambahkan bahwa digitalisasi transaksi memastikan proses jual-beli tetap transparan sekaligus mengurangi penggunaan uang tunai dan struk kertas.

Baca juga: Jalin Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran Nasional di FEKDI x IFSE 2025

Sementara, Direktur Netzme, Vicky G. Saputra, menegaskan bahwa teknologi sederhana seperti QRIS Soundbox justru paling dibutuhkan pelaku usaha.

“Begitu transaksi QRIS berhasil, notifikasi suara terdengar saat itu juga, jelas dan tidak bisa diperdebatkan,” katanya.

Acara juga menghadirkan flea market bertransaksi 100 persen digital, bazar UMKM, pop-up talk keuangan, workshop upcycle, serta layanan perbaikan gratis, dengan sebagian hasil penjualan disalurkan untuk mendukung pelatihan ekonomi sirkular bagi rumah tangga. (*) Ari Nugroho

Related Posts

News Update

Netizen +62