Adapun dari sisi kinerja, blu yang diluncurkan pada Juli 2021 ini sudah mulai meraih laba per akhir 2023. Momentum kinerja positif itu berlanjut hingga sekarang. Mengacu laporan keuangan, per Juni 2025, kinerja laba BCA Digital meroket 114,42 persen year on year (yoy), atau menjadi Rp84,63 miliar. Raihan itu didorong fungsi intermediasi yang tumbuh solid. Kredit meningkat 62,93 persen menjadi Rp8,70 triliun, dengan kualitas yang terjaga sangat baik. Rasio kredit bermasalah (NPL) sangat rendah, di posisi 0,22 persen.
Lalu dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 21,65 persen dari Rp10,53 triliun menjadi Rp12,81 triliun. Pencapaian ini semakin impresif mengingat BCA Digital tidak ikut-ikutan sejumlah bank digital yang “perang bunga” demi menarik DPK. Struktur DPK juga membaik dengan rasio dana murah (CASA) meningkat dari 40,65 persen di Juni 2024 menjadi 52,07 persen pada Juni 2025.
Bank digital yang digadang sedang mempersiapkan langkah melantai di bursa (initial public offering (IPO) ini mengakhiri paruh pertama 2025 dengan total aset Rp17,81 triliun, atau tumbuh 20,34 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan









