Bogor – Direktur Utama Jasindo Syariah, At Yaltha optimis pihaknya dapat mempertahankan pertumbuhan bisnis dengan proyeksi pendapatan kontribusi yang diperoleh di tahun ini akan mencapai sekitar Rp300 miliar. Jumlah ini naik sekitar 31% ketimbang realisasi kontribusi Jasindo Syariah di 2022 yang sebesar Rp228 miliar.
Untuk mencapai hal tersebut, pria yang akrab disapa Aat ini menegaskan, ada dua hal yang menjadi kunci bagi Jasindo Syariah. Pertama, adalah optimalisasi sumber daya manusia (SDM), dan kedua yaitu pengembangan sistem teknologi informasi (TI).
“Kita perkuat sistem TI di sini untuk memperkuat jaringan di daerah. Sehingga, kontrol, monitoring, atau evaluasi cabang maupun di daerah juga lebih kuat melalui TI, tanpa perlu menambah banyak stok orang,” ujarnya, dalam Konferensi Pers, di Sentul, Bogor, Senin, 20 Februari 2023.
Selain TI, lanjutnya, Jasindo Syariah juga mengoptimalkan SDM yang dimiliki, dengan cara melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan. “Tahun ini kita banyak melakukan pelatihan dan pendidikan, dan tentunya memberikan insentif kalau targetnya melampaui atau minimal sama dengan yang kita harapkan sesuai rencana RKAP yang tahun ini angkanya mencapai Rp300 miliar,” tegas Aat.
Untuk menjaga pertumbuhan bisnis juga, Jasindo Syariah akan merevitalisasi bisnisnya di daerah (cabang) maupun kantor pusat. Selain itu, juga akan berfokus pada empat pilar bisnis perusahaanyaitu properti, kendaraan bermotor, marine cargo, dan asuransi aneka non AJK (asuransi jiwa kredit).
“Kita akan coba bermain di segmen yang empat pilar tdai dan bekerjasama dengan sebanyak mungkin ekosistem tadi. Baik ekosistem syariah, holding, dan pemerintah yang kita harapkan tumbuh,” kata Aat. (*) Bagus Kasanjanu