Jakarta— Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) mampu berlari kencang kendati iklim usaha di berbagai sektor masih lunglai akibat pandemi. Pada 2021, bank kebanggaan masyarakat Papua ini berhasil melaporkan kinerja yang cukup menggembirakan.
Capaian yang dicetak perusahaan itu tidak lain berkat kepiawaian Direktur Utama Bank Papua F. Zendrato dalam menyusun strategi bisnis dan menangkap peluang pasar. Maka, tidak heran pada tahun ini Majalah Infobank menyematkan penghargaan Top 100 CEO of The Year 2022 kepada Zendrato.
Sebelumnya, pria kelahiran Gunung Sitoli ini pernah bekerja sebagai pegawai di Bank Negara Indonesia (BNI). Setelah sekian lama, dia kemudian dipercaya menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Region Wilayah Jakarta Kota BNI periode 2013-2014.
Kemudian, pada 2017 dirinya ditunjuk untuk menduduki kursi sebagai direktur utama Bank Papua melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Tahun 2017.
Dengan tangan dingin Zendrato, perusahaan berhasil membukukan perolehan laba dengan rekor tertinggi sepanjang enam tahun terakhir.
Bank Papua mampu meraup laba bersih senilai Rp371 miliar, atau naik 7,61% yoy pada 2021. Adapun, laba kotor perusahaan turut naik sebesar 4,09% menjadi Rp476 miliar pada 2021, dibanding capaian tahun sebelumnya senilai Rp457 miliar.
Di tahun yang sama pula, Bank Papua secara agresif berhasil mendorong laju penyaluran kredit. Tercatat, pada 2021 bank ini telah menggelontorkan kredit hingga Rp17,59 triliun.
Kredit yang berjalan tersebut menyasar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, pada 2023 Bank Papua berencana lebih fokus meningkatkan pengembangan UMKM melalui program-program yang inspiratif.
Strategi bisnis untuk menggapai ceruk pasar UMKM ini oleh Zendrato memiliki kelebihan dibandingkan korporasi, baik dalam hal perputaran transaksi yang cepat dan penyerapan tenaga kerja. Perusahaan menilai bisnis UMKM tergolong stabil, dibandingkan pengusaha besar atau korporasi yang terkadang mengalami kerugian lebih besar.
Sejalan dengan meningkatnya laba, Bank Papua juga melaporkan peningkatan dari sisi aset. Bank Papua mencatatkan terjadinya kenaikan aset sebesar 1,36%, atau menjadi Rp26,23 triliun pada 2021. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 20,98 triliun, naik 2,83% dari tahun sebelumnya.
Sementara, di segi profitabilitas dan efisiensi bank masih terjaga. Diketahui, Return on Asset (ROA) Bank Papua 2021 mencapai 1,87%, dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,45%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,22% dan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 83,45%.
Jika dilihat dari rasio nonperforming loan (NPL) gross, kredit bermasalah yang dicatatkan Bank Papua pada 2021 masih terjaga sebesar 3,41%, atau turun sebesar 18,27%, sedangkan Untuk NPL nett perusahaan ikut turun sebesar 22,81% menjadi 1,07% di tahun tersebut. (*) Ranu Arasyki.