Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin menyatakan, tantangan industri asuransi akan semakin kompleks ke depannya. Masyarakat maupun entitas terus membutuhkan mitra pengelola risiko yang dapat diandalkan dan dipercaya.
Oleh karena itu, dia menyampaikan beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan asuransi, terutama dalam upaya memenuhi ekspektasi dan menjaga kepercayaan publik.
Pertama, perusahaan asuransi harus memegang teguh dan menjalankan prinsip tata kelola yang baik dalam dunia perasuransian, serta tetap dalam koridor regulasi otoritas yang berlaku.
Baca juga: Allianz Syariah Resmi Spin Off, Ini Alasannya
“Inovasi produk-produk baru asuransi perlu didorong, tetapi harus dilaporkan dan berizin resmi dari otoritas. Aspek kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan perlindungan nasabah juga merupakan prinsip-prinsip yang senantiasa harus dikedepankan,” ujar Ma’ruf dalam peluncuran Allianz Syariah di Jakarta, Kamis, 16 November 2023.
Kedua, perusahaan asuransi harus selalu menjaga aspek kehati-hatian dalam pengelolaan risiko. Menurutnya, perekonomian global masih tidak menentu, sehingga diperlukan perhitungan dan kecermatan ekstra saat menentukan investasi pada aset.
“Hindari aset-aset berisiko tinggi. Pastikan kesehatan keuangan perusahaan asuransi tetap terjaga. Lakukan juga pengelolaan keuangan perusahaan secara efisien dan saksama, namun tetap lincah dan adaptif terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Dia juga menekankan agar perusahaan asuransi harus menjamin dan melindungi data pribadi nasabah, untuk mencegah penyalahgunaannya.
Baca juga: Wapres Dorong Pertumbuhan Pengusaha Muslim Indonesia
“Untuk itu, saya minta otoritas sektor keuangan, termasuk pelaku industri, agar meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perasuransian, khususnya perlindungan data pribadi nasabah,” tegasnya.
Ketiga, Ma’ruf meminta agar perusahaan asuransi syariah menjaga penerapan prinsip syariah dalam seluruh produk dan layanan kepada masyarakat.
“Kita harapkan nantinya semakin banyak masyarakat memilih asuransi syariah bukan semata untuk memenuhi tuntunan agama, melainkan karena meyakini keunggulan produk dan layanannya,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri