Jakarta – Deretan saham Asia dan imbal hasil obligasi rontok pada perdagangan Jumat (19/4) imbas serangan balasan pasukan Israel ke pangkalan militer Iran pagi ini.
Di lain sisi, harga minyak melejit karena investor khawatir akan konflik yang meluas di Timur Tengah.
Dinukil Reuters, saham acuan Taiwan (TWII) merosot 3,5 persen, Hang Seng Hong Kong (HSI) 1,2 persen. Begitu juga dengan indeks Nikkei Jepang (N225) turun 2,4 persen pada perdagangan sesi I hari ini.
Baca juga : Iran-Israel Memanas, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia
Pun begitu dengan indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik (MIAP00000PUS) merosot 2 persen, setelah sebelumnya turun sebanyak 2,6 persen, dan bursa berjangka AS melemah 1 persen, mengikuti kembali penurunan di awal sebesar 1,7 persen.
Dilaporkan CNBC, Harga minyak dunia melejit lebih dari 3 persen pada Jumat (19/4) di Asia. Adapun harga acuan harga mninyak global Brent diperdagangkan 3,63 persen lebih tinggi pada level USD90,27 per barel. Sementara, West Texas Intermediate AS naik 3,66 persen menjadi USD85,76 per barel.
Baca juga : Imbas Perang Iran-Israel, Pemerintah Bakal Evaluasi Anggaran Subsidi Energi
Di lain sisi, aset-aset safe haven juga meningkat. Harga emas spot pun melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di 2,411.09 per ounce. Sementara, yen menguat 0,45 persen menjadi 153,93 terhadap dolar AS.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun bersumpah bakal melakukan pembalasan awal pekan ini setelah Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal dalam serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 13 April.
Serangan tersebut menjadi respons terhadap dugaan serangan Israel pada 1 April di kompleks kedutaan Iran di Suriah yang menewaskan komandan senior militer Iran. (*)
Editor: Galih Pratama