Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC kembali luncurkan anak perusahaan baru yg bergerak khusus di bidang investasi bernama PT Pelabuhan
Indonesia Investama (PII).
Komposisi Kepemilikan modal dari PII adalah 99% milik IPC dan 1% milik PT Multi Terminal Indonesia yang juga merupakan salah satu anak perusahaan IPC.
“Anak Perusahaan ke 17 dari IPC ini akan dinahkodai oleh Randy Pangalila sebagai Direktur Utama, dan Iman Rachman yang juga Direktur Keuangan IPC bertindak sebagai Komisaris Utama PII,” kata Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya di Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
PII memiliki visi menjadi Perusahaan Investasi yang terkemuka di sektor kepelabuhanan dan pendukungnya yang bertujuan untuk menciptakan nilai yang maksimal bagi stakeholders melalui
standar pengelolaan yang berkelas dunia.
Hingga 2022, PII diproyeksikan memiliki asset sebesar Rp11,7 T dengan Return on Equity (ROE) sebesar 16%.
Kehadiran PII yang merupakan perusahaan investasi pertama di Indonesia yang memfokuskan diri pada bisnis kepelabuhanan, diharapkan dapat menjawab kebutuhan selain untuk mengelola pendanaan pada anak perusahaan eksisting juga untuk mendukung pengembangan bisnis,
peningkatan kapasitas, penguatan, pengelolaan risiko dan investasi.
“IPC sebagai korporasi tidak berhenti untuk melakukan pengembangan dan inovasi,
pembentukan PII diharapkan dapat menjadi “vehicle” kerjasama dengan strategic investor dalam rangka ekspansi usaha serta investasi jangka pendek pada pasar sekunder,” tambah Elvyn.
Dalam waktu dekat, IPC juga melakukan Initial Public Offering (IPO) pada anak usahanya yang bergerak dalam bidang pelayanan kapal, PT Jasa Armada Indonesia (JAI).
Sebanyak kurang lebih 30% saham dari JAI akan ditawarkan di lantai bursa. Kedepannya pada tahun 2018 dan
2019 terdapat dua lagi anak perusahaan IPC yang juga akan melantai di bursa. (*)